Jason Ranti & Dongker: Dari “Tirani Punk” ke Album Kolaborasi I Don’t Know and I Dongker

  • Bagikan

“Hai Dongker, kamu mau nggak saya bantu keluar dari tirani punk Dongker?” begitu canda Jason Ranti saat pertama kali bertemu dengan band punk asal Bandung, Dongker. Kalimat sederhana itu ternyata menjadi awal dari sebuah perjalanan lintas genre dan lintas generasi.

Di penghujung Agustus 2025, keduanya resmi melahirkan album kolaborasi berjudul I Don’t Know and I Dongker. Sebuah karya yang merekam seni rupa, kegelisahan, dan romantisme atas kota Bandung—tempat di mana perjumpaan dan energi mereka bermula.

“Album ini tidak wajib didengar, tapi setidaknya keseharian kami terekam di sana,” ujar Delpi Suhariyanto, vokalis Dongker.

 

Album yang Lahir dari Spontanitas

Album ini berisi sembilan trek dengan durasi total 31 menit 6 detik. Enam lagu utama di antaranya salah display, disarankan di bandung, aku bosan, kabur dari rumah, serta dua versi tang ting tung.

Tiga bonus track ikut melengkapi perjalanan, termasuk Selamat Tidur dan penutup panjang konservasi konflik dan hal-hal yang lain (Reprise) berdurasi 10 menit lebih.

Proses penciptaannya banyak terjadi di studio kecil Bandung. Jamming, percakapan larut malam, hingga spontanitas nada dan lirik dari Jason Ranti yang kerap muncul tiba-tiba, jadi kunci kelahiran album ini. “Mas Jeje (sapaan Jason Ranti) spontan sekali. Tiba-tiba nyanyi aja, langsung kita garap,” cerita Dzikrie Arethusa.

 

Pertemuan Seni Rupa dan Musik

Tak hanya soal musik, kolaborasi ini juga merambah ke ranah seni rupa. Single salah display yang dirilis lebih dulu pada 20 Juni 2025, bahkan diiringi instalasi seni apropriasi karya Jim Supangkat, Ken Dedes (1975).

Disusul aku bosan yang hadir dengan video musik garapan sutradara Allan Soebakir, mengambil latar suasana laundry yang ikonik.

Bagi Dongker, bekerja dengan Jason Ranti adalah mimpi lama yang akhirnya terwujud. Semasa kuliah di Seni Rupa ITB, nama Jason Ranti sudah mereka kagumi, baik lewat karya maupun sikapnya. “Pertama kali lihat Mas Jeje waktu syuting Koboy Kampus di ITB. Dari situ nama Jason Ranti nggak pernah lepas dari hidup kami,” kenang Delpi.

 

Dua Generasi, Satu Bahasa

Meski datang dari dua dunia berbeda—Jason Ranti dengan folk gitar kopongnya, Dongker dengan punk cepat dan penuh distorsi—keduanya menemukan titik temu lewat seni rupa, kegelisahan, dan romantisme Bandung.

Selama proses, Jason bahkan mengaku sudah tiga tahun tak memakai gawai dan berhenti minum alkohol, membuat komunikasi kadang terhambat. Namun dengan bantuan istrinya yang percaya pada Dongker, album ini akhirnya rampung hanya dalam dua bulan.

“Rasanya bukan sekadar bikin album, tapi kami jadi seperti kakak-adik,” kata Jason Ranti.

 

Rilis dan Perayaan

Album I Don’t Know and I Dongker resmi dirilis Jumat, 22 Agustus 2025 di berbagai kanal musik digital. Untuk rilisan fisik, kaset didistribusikan oleh Greedy Dust Records, CD oleh Demajors, dan vinyl oleh PHR Press. Tak berhenti di audio, ada enam music video yang digarap oleh sutradara berbeda.

Sebagai perayaan, Jason Ranti dan Dongker siap menggelar tur lintas kota—Jakarta, Bandung, Medan—hingga menyeberang ke Singapura dan Malaysia.

Mereka juga dijadwalkan tampil di dua festival besar: Pestapora dan Synchronize Fest 2025.

  • Bagikan