“Tuturut Munding”, Kolaborasi Eksentrik dan Pancarona dari Koil, Kuburan, & Doel Sumbang

Musikus lintas generasi dan genre asal Kota Kembang—Koil, Kuburan, dan Doel Sumbang—bersinergi dalam kolaborasi eksentrik. Mereka menafsirkan ulang “Tuturut Munding”, lagu religi berbahasa Sunda, dengan pendekatan musikal pancarona. Lebih dari sekadar peleburan gaya, karya ini menjadi cara menyambut Ramadan dengan raungan distorsi, humor, dan kritik sosial yang tajam. Dirilis pada 1990-an oleh sang empunya lagu sekaligus legenda pop Sunda, Doel Sumbang, “Tuturut Munding” dengan cepat meraih popularitas di berbagai daerah. Lagu ini lekat dengan tradisi masyarakat Sunda saat Ramadan, terutama bagian refrain-nya yang kerap dinyanyikan dalam berbagai kegiatan lokal, seperti…

Baca selengkapnya