SVAR adalah sebuah proyek musik yang digagas oleh Will (Vocalist Trendkill Cowboys Rebellion) dan Ughie (Guitarist Trendkill Cowboys Rebellion, Last Blood) sebagai proyek dimasa pandemi. Selain faktor pandemi kala itu, proyek ini juga sebagai refleksi dari turunnya intensitas band utama berkumpul akibat kesibukan dan waktu agar tetap selalu produktif. Dalam perjalanan prosesnya tergabung Avip Syaful Falah dan Uchen Arsvga (Drummer Stigmatis) untuk mengisi Bass dan Drums hingga rilisnya single perdana “Inshirah” pada tahun 2022.
SVAR merupakan proyek musik, sejauh ini, mereka masih menamainya proyek karena rutinitasnya tidak seperti band pada umumnya. Setiap personil punya rutinitas pekerjaan berbeda, band masing-masing yang lebih intens. Bahkan proyek ini bisa dibilang jarang berkumpul untuk sebuah jamming studio.
SVAR dibuat untuk wadah produktif diluar band masing-masing namun tetap merilis karya walau tidak ditarget, mungkin jika rilisan akan semakin banyak diskusi untuk mewujudkan dalam format band serius akan terjadi nanti.
SVAR diambil dari kata Svargaloca yang artinya tempat bercahaya, surga atau pelita, atau bisa juga diartikan sebagai ilmu.
Konsep musik SVAR adalah Progresif Metal dengan typical modern metal sound dan lirik yang disadur dari berbagai liturgi keagamaan, bisa dari ayat-ayat atau ritus keagamaan lain namun bukan musik yang berkonsep religius.
Single ke-dua SVAR berjudul “Lail” yang artinya “Malam”.
Kalimat ini diambil dari Surat Al Lail, surat ke 92 dalam kitab Al Qur’an yang berisi 21 ayat. Cerita lagu ini menitik beratkan pada banyak sekali renungan dalam surat surat tersebut tentang peribadatan yang tidak disertai dengan suatu keikhlasan akan berujung pada suatu kehampaan seperti malam yang gelap mengganti terang cahaya matahari. Dalam refleksi kehidupan, banyak sekali orang yang menganggap dirinya paling ber-iman, paling agamais, paling mengikuti sebuah ajaran, paling ber-ilmu namun tidak disertai dengan berserah diri sehingga semua yang dikerjakan berakhir sia-sia.
Korelasi lirik lagu ini menurut kami adalah sebuah gambaran terkini dari banyak sekali individu yang melakukan kebaikan atau hal-hal baik lain berdasarkan pencitraan, imbalan serta pujian bahkan menjadikannya sebuah bisnis.
Proses kreatif pembuatan lagu “Lail” memakan waktu hampir satu tahun, begitu lama karena perihal waktu dan kesibukan masing-masing. Konsep dasar lagu ini dibuat oleh Ughie kemudian dikembangkan Bersama Will untuk membuat patern-patern lagu sesuai komposisinya serta menulis lirik lagunya. Setelah patern lagu selesai, line bass di isi oleh Avip dan kesemuanya direkam secara mandiri dengan sistem home recording.
Untuk mixing dan mastering masih mempercayakan proses ini kepada Sdr Lukman dari Bulls Records, orang yang juga melakukan hal tersebut pada rilisan pertama juga beberapa single Trendkill Cowboys Rebellion, Superglad dan banyak band lainnya.
Konsep artwork pada single ini dibuat oleh Khafid Wahyudi, artworker dari jawa tengah. Tema artwork ini adalah relevansi dari “Samiri – Belial of the desert”.
Cerita Samiri adalah orang yang selalu ingkar walaupun sudah diberikan banyak pertolongan, Belial dalam liturgi Nasrani adalah jenis setan yang membuat orang menjadi angkuh. Dalam tradisi judaisme, tidak ada konsep nama-nama setan namun belial bisa diartikan sebagai “Orang yang tidak berguna”.
Secara kesimpulan, artwork ini menggambarkan orang-orang yang merasa paling benar namun teryata yang paling memiliki tipu daya.
Single “Lail” dirilis secara mandiri oleh SVAR tanpa naungan label rekaman. Single ini bekerjasama dengan “Believe Music Indonesia” sebagai distributor. Dan single ini diharapkan menjadi salah satu pembeda dalam industri musik keras tanah air yang kini pergolakannya dirasa agak lesu di level akar rumput yang dapat menjadikan salah satu inspirasi untuk semua orang untuk memainkan musik metal dengan jenis yang lebih majemuk lagi.