Industri musik Indonesia diramaikan dengan kedatangan band alternative rock, RedFlag yang merilis single perdana mereka berjudul “Bottle Down” sebagai pertanda dari kelahiran band tersebut dalam industri musik rock tanah air.
“Lagu ini (“Bottle Down”) dibuat di tempat, di mana pertama kali anggota RedFlag bertemu dan memutuskan untuk membuat band profesional. “Bottle Down” dibuat dengan cara tidak dipikirkan dengan konsep, tetapi hadir dari perasaan kami yang cukup matang. Hanya butuh 20 menit dan 3 botol vodka untuk menyelesaikan lirik lagu ini,” terang Kevin, vokalis utama dalam band RedFlag.
“Terkesan main-main, tetapi lagu ini menjadi nyata karena kehadiran Ale dengan melodi gitar dan pemikirannya yang perfeksionis,” lanjutnya menerangkan keseriusan sang gitaris dalam menggarap lagu yang awalnya hanya lirik-lirik resah.
“Bottle Down”, lagu dengan banyak distorsi ini mengiringi lirik yang menggambarkan keluh-kesah pemuda dalam masa yang pelik. Tuntutan sosial, persaingan di lingkungan sekitar, sampai perlombaan untuk jadi yang terbaik tergambar dalam lagu tersebut, yang sejatinya, para pemuda ini hanya butuh rehat dan menemukan pelarian mereka dalam musik keras – terkadang juga alkohol.
Dibuka dengan suara ereksi dari solo bass, “Bottle Down” seakan membawa pendengar ke dimensi yang membara, bermain dengan tempo bersemangat tinggi, lalu dipulangkan kembali ke realita oleh distorsi effect yang berbunyi nyaring, menyadarkan bahwa masih ada hari esok yang harus dilalui.
“Bottle Down” sebagai lagu pembuka beraliran Alternative Rock dari RedFlag sudah bisa didengarkan lewat seluruh gerai musik digital mulai 26 April 2024.
Siapa sih RedFlag?
RedFlag adalah band alternative rock yang tumbuh di pinggir ibu kota dan menancapkan jejak mereka di Jakarta. Terbentuk pada tahun 2024, band ini memiliki formasi lima pemuda yang saling mengisi noda dan menemukan energi satu sama lain dengan berekspresi liar dan lantang melalui musik.
Dikepalai oleh Kevin sebagai vokalis utama yang memiliki kharisma tak terbantahkan, bersatu dengan daya tarik magnetis Ale dalam penguasaannya bermain gitar, ditambah oleh melodi memikat dari Ridhan.
Kecerdasan Cwet pada bass memberikan pondasi yang kokoh sekaligus ceria berkolaborasi dengan presisi ritmis ketukan drum dari Fay yang memberikan denyut jantung untuk musik mereka.
Kelimanya bersatu oleh pengalaman menjalani masa remaja menuju kedewasaan, dan dengan bangga menyebut diri mereka sebagai cowok-cowok Red Flag. Band ini bertekad untuk menjejakkan label mereka dalam industri musik tanah air dan siap mengguncang penikmat musiknya yang berada di ‘zona merah’.
