Band rock METHOSA merilis single terbaru berjudul “Adu Domba” dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) 10 Desember 2025.

Lagu ini resmi rilis pada 12 Desember 2025 sebagai bentuk solidaritas bagi perjuangan penegakan HAM serta penghormatan kepada aliansi gerakan masyarakat sipil.

“Adu Domba” bukan sekadar karya musik, melainkan pernyataan sikap. Melalui lagu ini, METHOSA menegaskan dukungan kepada para korban pelanggaran HAM dan keluarga mereka yang hingga kini masih menuntut keadilan.

 

Lagu sebagai Dokumentasi Ingatan dan Perlawanan

Secara lirik, “Adu Domba” mengangkat kembali memori publik atas berbagai kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia—mulai dari Aksi Kamisan di depan Istana Negara, pertanyaan Sumarsih atas kematian Wawan, gugatan Suciwati terkait pembunuhan Munir, hingga tragedi Marsinah dan Salim Kancil.

Melalui lagu ini, METHOSA berupaya mendokumentasikan sejarah pelanggaran HAM agar tetap hidup dan dapat diakses generasi mendatang sebagai bagian dari perjalanan demokrasi dan perjuangan keadilan.

 

Bagian reff menegaskan sikap band:

“Kami tak cari uang, kami tak cari perang, yang kami cari keadilan.”

Liriknya mengingatkan bahwa musuh utama bukan sesama warga, melainkan praktik kekuasaan yang melanggengkan impunitas—digambarkan sebagai “serigala berjubah hak asasi manusia” dan strategi adu domba yang memecah solidaritas rakyat.

 

Festival Rawat Suara Warga, Puncak Hari HAM 2025

Peringatan Hari HAM 2025 berpuncak pada Festival Rawat Suara Warga telah digelar 13 Desember 2025 di Komunitas Salihara Arts Center, Jakarta. Festival ini menjadi ruang temu lintas isu dan komunitas yang diinisiasi bersama aliansi organisasi masyarakat sipil. “Adu Domba” dipersembahkan sebagai suara kolektif perjuangan HAM—bukan hanya untuk didengar, tetapi juga dirasakan.

 

HAM: Menjaga Martabat Manusia

Hari HAM menandai pengesahan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia oleh Majelis Umum PBB. Lebih dari seremoni, peringatan ini adalah ikhtiar menjaga martabat manusia di tengah tantangan pemenuhan, penghormatan, dan perlindungan HAM.

 

Konsistensi Sikap METHOSA

Sejak awal, METHOSA konsisten menjadikan musik sebagai medium kritik sosial dan keberpihakan pada warga. Melalui “Adu Domba”, mereka menegaskan bahwa musik tetap menjadi ruang penting untuk menyuarakan kebenaran dan memastikan sejarah perjuangan HAM terus dikenang.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025