Nama Jeveron Veronique Noya mungkin masih terasa asing di telinga pecinta musik Indonesia.

Namun, di balik sosok yang dulu hanya dikenal sebagai “penyanyi rumahan” itu, tersimpan sebuah kisah perjalanan rohani yang akhirnya melahirkan karya perdananya: single Kasih Setiamu.

Dirilis bersama Cadaazz Pustaka Musik, lagu ini menjadi titik balik dalam hidup Jeveron. Bukan sekadar karya musik, Kasih Setiamu adalah catatan batin tentang perjalanan iman, pergumulan, sekaligus rasa syukur yang lahir dari pengalaman pribadi.

“Saya pernah berada di fase sulit, jauh dari keyakinan yang saya anut. Lagu ini adalah doa dan kesaksian, bahwa kasih Tuhan selalu setia menerima kita apa adanya,” ungkap Jeveron.

Inspirasi lagu ini berakar pada kisah nyata. Jeveron pernah merasakan penolakan dari lingkungan ketika mencoba memperbaiki diri. Namun, justru dari situ ia menemukan kekuatan untuk jujur lewat musik.

“Banyak orang yang ingin berubah malah mendapat penghakiman. Lewat lagu ini, saya ingin menyampaikan pesan bahwa sebesar apa pun dosamu, kamu tetap berharga di mata Tuhan,” tambahnya.

Perjalanan menuju rekaman pun penuh tantangan. Beberapa kali ia harus menghentikan sesi vokal karena emosinya belum stabil.

Baginya, membawakan lagu ini bukan hanya soal teknik bernyanyi, tapi benar-benar menghidupi setiap liriknya. “Saya baru bisa menyelesaikan rekaman setelah hati saya benar-benar siap,” kenangnya.

Kasih Setiamu akan menjadi gerbang menuju album rohani yang tengah ia persiapkan bersama Cadaazz Pustaka Musik. Harapannya sederhana namun kuat: lagu ini bisa menjadi sahabat bagi siapa pun yang sedang mencari, tersesat, atau berusaha kembali mendekat kepada Tuhan.

“Saya ingin karya ini menguatkan orang lain. Kita tidak perlu validasi manusia, karena yang terpenting adalah kita berharga di hadapan Tuhan,” tutur Jeveron.

Lewat debut rohaninya ini, Jeveron membuktikan bahwa musik lebih dari sekadar hiburan—ia bisa menjadi doa, ruang healing, sekaligus pesan cinta yang melampaui batas agama dan waktu.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025