Bandung, 2022. Saat skena metal Indonesia mulai terasa repetitif, dua sahabat lama, Tedy (voc rap) dan Gessa (gitar), merasa muak dengan pola yang itu-itu saja. Dari obrolan panjang soal kejenuhan lahirlah MOXIDE—sebuah band Nu Metal / Hip Metal yang mengawinkan semangat liar era 2000-an dengan sound modern yang relevan untuk hari ini. Musik mereka agresif, jujur, tapi tetap dinamis.

MOXIDE berdiri di atas satu premis: musik keras tak boleh jadi eksklusif. Distorsi, amarah, dan energi harus bisa dinikmati siapa saja.

Dari filosofi ini, mereka meracik riff berat, beat hip-hop, breakdown hardcore, dan atmosfer gelap yang melebur jadi suara baru: bukan sekadar nostalgia, tapi evolusi.

Inspirasi mereka jelas: Slipknot, Korn, Deftones, Limp Bizkit, Rage Against the Machine, hingga Sevendust. Namun, MOXIDE tak berhenti di situ.

Mereka juga menyerap energi modern dari Architects, Spiritbox, Hacktivist, I Prevail, serta intensitas hardcore ala Hatebreed, Biohazard, dan Madball. Hasilnya? Musik lintas batas yang sulit dikotakkan—perpaduan amarah dan kesadaran, masa lalu dan masa kini.

Tak lama setelah Tedy dan Gessa memulai, lingkaran ini bertambah kuat dengan hadirnya Deon (bass), Sani (clean/scream vocal), Ario (gitar), dan Rudi (drum). Enam kepala dengan latar musik berbeda—hardcore, death metal, hip-hop, industrial—namun disatukan oleh satu keresahan: menolak status quo.

 

Sejak itu, Moxide terus merilis karya:

“Anjing Berdasi” (Desember 2022) – debut penuh amarah.

“Langkah” (Juni 2023) – suara perlawanan yang lebih terarah.

“Jelampah” (Agustus 2025) – mempertegas identitas mereka sebagai band metal yang tak bisa diabaikan.

Kini, MOXIDE tengah menyiapkan materi baru dan video klip untuk akhir tahun, plus rencana tur kecil di beberapa kota besar.

Mereka datang bukan sekadar untuk mengguncang panggung, tapi juga merasuk ke telinga—dan hati—para penikmat musik keras yang sudah lama menunggu sesuatu yang berbeda.

MOXIDE bukan sekadar band. Mereka adalah distorsi dari kenyamanan.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025