“Boleh Gig” Edisi Penutup Juli: Sajian Musik Ekletik dari Maddani hingga Bangkar

  • Bagikan

Boleh Gig Kembali menggairahkan skena musik ibu kota, acara mingguan Boleh Gig sukses digelar pada Rabu malam, 30 Juli 2025, di Wangsa Timoer, Blok A, Jakarta Selatan.

Menjadi penutup rangkaian edisi bulan Juli, malam itu panggung Boleh Gig menyuguhkan enam penampil lintas genre yang menyuntikkan semangat dan warna berbeda ke dalam satu perayaan musik yang intim namun energik.

Dibuka oleh Maddani, solois yang malam itu tampil dalam format full band, penonton langsung dibawa menyelami nuansa personal dari album debutnya, Who Am I. Dengan lagu-lagu seperti “I Shouldn’t Have Been Born” dan “I’m All Yours”, Maddani tampil jujur, emosional, dan terdengar matang secara musikalitas.

Penampil kedua, Kandiya, menghadirkan energi berbeda. Mantan anggota idol group ternama ini tampil penuh percaya diri, membawakan single andalannya seperti “Run, Run, Boy” serta membumbui penampilannya dengan cover pop ikonik, termasuk “Espresso” dan “Baby One More Time”.

Kandiya memadukan sensualitas dan kekuatan vokal dalam satu paket hiburan yang tak mudah dilupakan.

Memasuki sesi ketiga, giliran After Drop yang menggebrak dengan distorsi dan semangat rock alternatif. Vokalis mereka, Dev, menjadi sorotan malam itu, apalagi saat lagu “Sirna” dibawakan bersama rapper Duffy D. Lagu penutup mereka, “Bom Waktu”, sukses membuat penonton terpaku.

Suasana kemudian bergeser ke warna instrumental yang lebih eksperimental bersama Andy Iwan & The Wantown. Dipimpin oleh bassist band Satria The Monster, mereka menampilkan kombinasi funk, jazz, hingga rock progresif. Momen kejutan datang saat Dul Jaelani naik ke panggung dan ikut beraksi di atas keyboard.

Sebagai bonus, mereka membawakan “Sweet Child O’Mine” dengan aransemen yang benar-benar baru.

Six Sounds Project hadir sebagai penampil kelima dan menyuntikkan sentuhan pop R&B yang manis dan melodius.

Dengan formasi lengkap dan harmoni yang solid, lagu-lagu seperti “Salah Sangka” mengajak penonton berdansa kecil dalam suasana hangat dan akrab.

Panggung kemudian ditutup secara meledak-ledak oleh Bangkar. Dengan gaya glam rock yang mencolok dan pengaruh musik 80-an yang kental, Bangkar menyapu penonton lewat lagu seperti “We Stand, We Rise” dan “Gadis dari Selatan”. Tak hanya itu, cover “Blitzkrieg Bop” dari Ramones menjadi klimaks yang memicu sing-along massal.

Malam ditutup dengan anthem mereka yang sudah mulai dikenal, “Jakarta Pukul Tiga”.

Gelaran Boleh Gig kali ini kembali membuktikan bahwa talenta lokal memiliki daya pukau besar. Sampai jumpa di edisi berikutnya, dengan nama-nama baru dan kejutan-kejutan lainnya.

  • Bagikan