Tur ini adalah ritual baru untuk para metalhead Eropa. Obsidian melambangkan kekuatan

 

Band death metal kenamaan Indonesia, DeadSquad, kembali mencetak sejarah dengan memulai tur Eropa bertajuk “Obsidian Ritual European Tour 2025”.

Ini menjadi kali ketiga DeadSquad tampil di daratan Eropa, mempertegas posisi mereka sebagai salah satu band ekstrem metal Asia yang diperhitungkan secara internasional.

Tur ini dimulai pada pertengahan Juli dan akan berlangsung hingga awal Agustus, mencakup total 12 kota di enam negara, termasuk Jerman, Belgia, Republik Ceko, dan Slovakia. Beberapa festival besar seperti Dortmund Deathfest, DIMFEST, dan Butchered Fest IX menjadi bagian dari perjalanan mereka, serta konser bersama band metal internasional seperti Dying Fetus dan Kataklysm.

“Tur ini adalah ritual baru yang kami persembahkan untuk para metalhead Eropa. Obsidian melambangkan kekuatan, dan kami ingin menyalurkan energi mentah dari musik kami ke panggung-panggung ini,” ujar vokalis Vicky Mono dalam pernyataan resminya.

Sebelum tur dimulai, band menghadapi perubahan signifikan. Bassist Shadu Rasjidi resmi mundur pada 9 Juli 2025 karena perbedaan visi bermusik.

Namun, DeadSquad cepat bergerak dengan menggandeng Ronal Adrian sebagai bassist pengganti untuk tur.

Ronal merupakan musisi yang telah lama dikenal band dan pernah terlibat dalam beberapa proyek musik sebelumnya.

“Obsidian Ritual” bukan sekadar tur biasa. Ini juga menjadi momen transisi menuju rilisan album terbaru mereka yang saat ini masih dalam proses produksi.

Single “Perangai Nadir”, yang dirilis akhir tahun lalu, telah memberi gambaran tentang arah musikal baru yang lebih kompleks dan agresif.

Dengan sambutan hangat dari komunitas metal Eropa serta dukungan penuh dari penggemar dalam negeri, DeadSquad membuktikan bahwa mereka bukan sekadar band metal lokal—tetapi bagian dari gelombang global yang terus menggemakan suara perlawanan, kekuatan, dan kreativitas tanpa batas.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025