Jika tidak hari ini, mungkin minggu depan. Jika tidak bulan ini, mungkin tahun depan
Orkes Bada Isya, grup musik balada asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karya reflektif dan puitik, kembali menyapa pendengar dengan rilisan terbaru mereka.
Kali ini, mereka membawakan ulang lagu “Kita Usahakan Lagi” yang sebelumnya dipopulerkan oleh Batas Senja dan diciptakan oleh Masitong—lagu yang sempat menduduki posisi trending #1 di YouTube.
Versi baru ini resmi dirilis pada 4 Juli 2025 di berbagai platform digital.
Melalui aransemen khas yang intim dan sarat emosi, Orkes Bada Isya menyuguhkan tafsir musikal yang menyentuh tanpa kehilangan ruh asli lagu: harapan.
Lagu ini menjadi pengingat tentang perjuangan yang terus menyala, tentang keyakinan bahwa meski belum tercapai hari ini, harapan masih mungkin tumbuh esok hari.
“Jika tidak hari ini, mungkin minggu depan. Jika tidak bulan ini, mungkin tahun depan…”
Potongan lirik ini menjelma semacam mantra—sebuah bisikan lembut yang menyemangati untuk terus berusaha dan percaya bahwa waktu akan menuntun pada jawaban dari setiap doa dan ketekunan.
Dalam penggarapan cover ini, Orkes Bada Isya tidak hanya sekadar menyanyikan ulang, tetapi menenun ulang makna lagu dengan pendekatan musikal yang khas dan kontemplatif.
Hasilnya adalah karya yang terasa personal, seperti dialog sunyi antara hati dan harapan.
Sekilas tentang Orkes Bada Isya
Lahir sebagai proyek musik balada yang tumbuh dari pengalaman sehari-hari, Orkes Bada Isya menyebut diri mereka sebagai “pencerita malam”—kelompok yang meramu puisi dan musik dalam sebuah lanskap sonik yang lembut namun menggugah.
Lewat karya-karya seperti “Menuju Rumahmu”, “Ingatan”, “Suaka Luka”, hingga “Arah Pulang”, mereka membangun ruang intim untuk kontemplasi, luka, dan harapan. Musik bagi mereka bukan sekadar medium hiburan, melainkan tempat berteduh dan bercermin.
Lebih dari sekadar unit musik, Orkes Bada Isya aktif menjalin kolaborasi lintas seni—menyatu dalam proyek teater, puisi, hingga seni visual—menjadikan mereka sebagai entitas kreatif yang terus mendorong batas-batas ekspresi artistik di ranah independen Indonesia.
