Lebih dari sekadar festival musik, IDPFEST menjadi ruang ekspresi kreatif dan inklusif bagi generasi.
Festival musik perkusi terbesar tanah air, Indonesia Drum & Perkusi Festival (IDPFEST), kembali digelar untuk kali kesembilan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Acara ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

Mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, Direktur Musik Kemenparekraf RI, Amin Abdullah, menyampaikan bahwa IDPFEST menjadi contoh nyata pemanfaatan potensi budaya tradisional sebagai motor penggerak sektor ekonomi kreatif.
“IDPFEST menjadi medium strategis yang sejalan dengan visi Kemenparekraf untuk menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru nasional,” ujar Amin dalam sambutan resminya.
Penyelenggaraan IDPFEST tahun ini dinilai telah mencerminkan tiga pilar utama dari delapan Asta Ekraf, yaitu:
Talenta Ekraf: Memberi ruang berkompetisi dan belajar bagi talenta muda melalui lomba, workshop, masterclass, dan sesi mentoring bersama para profesional.
Pasar Ekraf: Menjadi titik temu antara pelaku industri alat musik, komunitas, sanggar seni, dan sekolah musik untuk berinteraksi langsung dengan publik.
Sinergi Ekraf: Menghubungkan berbagai pemangku kepentingan—mulai dari akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, media, hingga sektor keuangan.
Ekki Soekarno selaku Ketua IDPFEST menegaskan bahwa festival ini telah tumbuh menjadi gerakan budaya nasional dengan jaringan perwakilan di 35 provinsi per Juli 2024.
“Perkusi adalah jantung dari musik Indonesia. Melalui IDPFEST, kami ingin menjadikan alat musik tabuh sebagai identitas budaya sekaligus pendorong ekonomi kreatif,” ujar Ekki.
Acara pembukaan turut dihadiri berbagai tokoh seperti Ahmad Mahendra (Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI), Mochamad Miftahulloh (Kadis Kebudayaan DKI), Jelly Tobing, dan Sutrisno Buyil dari FORWAN Indonesia.
Sementara itu, ajang kompetisi IDPFEST tahun ini menghadirkan juri-juri ternama seperti Jimmie Manopo, Edy Kemput, Didi Riyadi, Ikmal Tobing, Buddy Ace Rio Alief, serta Ekki Soekarno sendiri.
Lebih dari sekadar festival musik, IDPFEST menjadi ruang ekspresi kreatif dan inklusif bagi generasi muda dari beragam latar belakang. Festival ini hadir sebagai simbol kebhinekaan budaya dan kekuatan ekonomi berbasis seni pertunjukan.
“Terima kasih atas kontribusi seluruh pihak yang telah mendukung IDPFEST 2025. Kami harap festival ini terus menjadi inspirasi dan memperkuat posisi Indonesia di kancah budaya dunia,” demikian penutup dari sambutan resmi Kemenparekraf.
