Menikmati Perjalanan Rohani Jalur Musikal Bersama Single Baru Under The Big Bright Yellow Sun

  • Bagikan

Kata MERDEKA yang menjadi judul pada single terbaru UTBBYS memiliki makna.

 

Salah satu hal yang menarik tentang musik post-rock adalah mengandalkan judul lagu untuk menceritakan sebuah kisah yang dibawakan.

Hal ini memberikan kebebasan yang menjadi sebuah pengalaman unik bagi pendengarnya untuk menciptakan interpretasi sendiri terhadap lagu post-rock.

Under The Big Bright Yellow Sun adalah salah satu band yang memberikan beragam pengalaman tersebut, seperti pada single terbaru mereka bertajuk “MERDEKA”.

Secara filosofis, kata MERDEKA yang menjadi judul pada single terbaru UTBBYS memiliki makna, “Kedamaianan hanya bisa diperoleh ketika kita sudah selesai dan merdeka dengan diri sendiri”.

Selesai dengan diri sendiri, merupakan jembatan menuju merdeka dengan diri sendiri dan menemukan kedamaian berbalut kebahagiaan absolut.

Single MERDEKA milik UTBBYS yang direkam di Teargas Lab dimana album pertama mereka direkam, diharapkan bisa menjadi sebuah perjalanan rohani jalur musikal yang mampu membebaskan diri dari beban emosional yang selama ini menjadi penghalang menuju kedamaian diri.

Secara musikal, UTBBYS sendiri enggan terpaku pada pola musik post-rock yang identik dengan suasana yang muram.

Sebagaimana band post-rock modern yang gemar memainkan crescendo, dalam menciptakan komposisi lagunya, UTBBYS masih meningkatkan intensitas suara-nya secara bertahap.

Meski begitu, kemauan eksplorasi musik mereka membuatnya terlihat lebih menonjol dibandingkan band sejenis. Selain itu, penggunaan instrumen bow yang dimainkan secara eksperimen telah menjadi salah satu karakter kuat komposisi lagu-lagu yang diaransemen UTBBYS.

UTBBYS percaya bahwa, musik itu universal dan bisa dikombinasikan dengan banyak hal, jadi mereka tidak enggan untuk melakukan eksperimen serta eksplorasi sound termasuk diantaranya berkolaborasi dengan grup elektronika HMGNC serta Bottlesmoker dan yang terakhir kolaborasi dengan Ensemble Tikoro pada beberapa konser sebelumnya.

Tidak berhenti disitu aja, pada single yang dimixing dan mastering oleh Irsyad Ali ini, UTBBYS berkolaborasi dengan Aggarez dalam mendeskripsikan makna dan filosofis MERDEKA.

Anggareza merupakan salah satu ilustrator yang masih mempertahankan metode menggambar konvensional di tengah gempuran teknologi drawing digital dan AI, konsistensi.

Sebuah keyakinan yang sejalan dengan bagaimana UTBBYS memandang musik sebagai sesuatu yang manusiawi, jujur, dan lahir dari proses yang nyata.

“Anggareza tidak hanya menggambar tapi seolah seperti membangun sebuah dunia, dari objek-objek visual seperti ranting, tulang serta tengkorak dengan dominasi warna merah dan hitam yang secara ironis, elemen-elemen gelap tersebut justru mampu merepresentasikan keindahan dalam kegelisahan yang kami rasa sangat tepat mewakili esensi dari lagu Merdeka” papar mereka dalam keterangan tertulisnya.

Karya-karya kolaboratif Anggareza bersama musisi lain menunjukkan jejak visual yang tidak hanya memiliki estetika, tapi mampu merespon rasa, suasana, dan konflik yang disuarakan lewat musik. “Bagi kami, Anggareza bukan hanya sebagai ilustrator, tapi rekan senapas dalam mengekspresikan duka dan lara sebagaimana UTBBYS memainkan musik nir vokal sebagai ilustrasi dering hati yang termarjinalkan oleh gempuran tuntutan duniawi” lanjut UTBBYS mengenai pemilihan Anggareza sebagai illustrator pilihannya.

Artworker yang bernama asli Anggareza Adhitya ini mencoba menerjemahkan bebunyian nada dari single Merdeka menjadi bentuk objek visual yang sesuai dan mewakili cerita yang ingin disampaikan oleh si pencipta lagu.

Di sisi lain Anggarrez ingin menyampaikan sebuah pesan moral bahwa, “Proses kreatif dalam berkarya dengan metode tradisional masih bisa relevan. Cara berkomunikasi langsung antara musisi dan seniman tentang pencarian ide, berdiskusi atau membuat keputusan dalam proses penciptaan karya adalah hubungan nyata yang manusiawi, dan perasaan terhadap pengalaman itu tidak akan tergantikan secara instan oleh proses penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI”.

Mereka dibentuk dan berdomisili di Bandung sejak 13 Agustus 2007 lalu, band instrumental post-rock UTBBYS kini digawangi oleh Yadi Riyadul Musolih (guitar), Rizal Januar (guitar), Asep Dindin Dimyati (guitar), Ferdian Yuren (bass), dan Harry Pangabdian Maulana Yusuf (drums).

Sepanjang waktu tersebut, UTBBYS ini telah merilis satu EP berjudul We Sit Under The Big Bright Yellow Sun In The Sparkle Afternoon (2010), debut full album Painting Of Life (2012) serta dua album selanjutnya yaitu Quintessential Turmoil (2014) dan Bright Light (2018).

Meskipun tidak merilis album lanjutan setelah itu, diskografi rilisan mereka masih cukup sering diperbincangkan dalam berbagai diskusi di kalangan penggemar musik.

Setelah pergantian personil, band yang pernah bertandang ke OzAsia Festival 2017 di Adelaide ini kembali dengan single baru.

Adapun single berjudul “Merdeka”, single ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah rekaman yang organik dimana komposisi-nya mengalir dari hati ke tangan dan kemudian bertransformasi ke instrumen yang dipegang.

Kata Merdeka menjadi sebuah rentang dinamis yang lebar dengan melodi penuh ritme, selaras dalam menciptakan dan melepaskan ketegangan, sebuah keseimbangan antara keindahan dan energi besar.

Single Under The Big Bright Yellow Sun – Merdeka akan dirilis pertama kali via YouTube dan Bandcamp pada 18 Juli 2025 kemudian disusul di platform digital stores mulai tanggal 25 Juli 2025.

  • Bagikan