Band Crossover/Thrash Metal asal Morbid Wonolelo, Yogyakarta, SPAKTRA, resmi merilis demo perdana mereka bertajuk “War Ashes” pada 7 Mei 2025 melalui Bandcamp.
Band ini dibentuk pada akhir 2023 oleh Jocelyn Matter (vokal) dan Ajimas Anang (gitar), yang kemudian mengajak Yadi Darmawan (bass), Bima Putra (drum), serta Juan R. Randy (gitar) untuk melengkapi formasi awal.
Beberapa bulan kemudian, Yusuf Oktaviana turut bergabung sebagai gitaris tambahan demi menyempurnakan penampilan live mereka.
Mereka terinspirasi kuat dari scene Bay Area Thrash, SPAKTRA menjadikan Slayer, Metallica, Exodus, Vio-lence, Nuclear Assault, hingga Death Angel sebagai fondasi utama musikalitas mereka.
Riff-riff berat nan cepat, lirik gelap, dan nuansa agresif menjadi identitas yang mereka bangun sejak awal.
Namun, SPAKTRA tidak mengklaim dirinya sebagai The Pure Thrash Band. Mereka juga menyerap unsur groove dari band seperti Sepultura era awal dan Pantera, menjadikan karakter musik mereka berada di antara dua koridor tersebut.
Mereka juga tak menutup diri dari pengaruh New Wave of Crossover/Thrash seperti Enforced, Lotheyst Creature, Red Death, Fugitive, Inhuman Nature, bahkan skena Norwegia seperti Inculter dan Sovereign, yang menurut mereka mampu mendorong Energi dan intensitas musikal ke level lebih tinggi.
SPAKTRA menyerap semuanya lalu mengolahnya menjadi sesuatu yang khas.
Demo “War Ashes” sendiri berisi 4 lagu berdurasi total 18 menit. Alih-alih mengumbar kekerasan dan kebencian dalam lirik seperti banyak band crossover lainnya, SPAKTRA justru mengangkat konsep “Confusion Guardian” — figur simbolik yang mewakili suasana melankolis dan perenungan.
Album demo “War Ashes” menjadi metafora gerbang dosa tanpa akhir yang dilakukan manusia, sebuah bentuk refleksi terhadap kesalahan yang tak terampuni di masa lalu.


















