Di tengah gempuran musik pop dan hip-hop komersial, hadir suara baru dari timur Jawa yang mengguncang batas konvensi.

Anwar, dengan nama panggung LostControl, resmi merilis single perdana yang membawa genre Political Hip-hop / Punk Hip-hop ke permukaan arus bawah tanah Indonesia.

LostControl bukan sekadar nama, tapi manifesto. Lirik-lirik tajam yang ia tulis sendiri menyerang sistem yang bobrok, membuka tabir manipulasi media, dan menyuarakan keresahan rakyat kecil. Semua dibalut dalam irama yang keras dan tak kompromi.

Dalam verse pertamanya, LostControl menulis:

“Tanah dasar aku bangkit, kaki injak jalan kasar / Merangkum cerita pahit tanpa harap tuk dibayar”

Sebuah kalimat pembuka yang langsung menunjukkan posisi bahwa ini bukan musik untuk hiburan semata, ini adalah bentuk perlawanan.

Inspirasi LostControl datang dari nama-nama besar di kancah political rap seperti Morgue Vanguard, Yarobin Yashar, Julian Sadam, dan Thufail Al Ghiffari.

Namun, dia membangun identitasnya sendiri yang keras, otentik, dan lahir dari tanah Tuban, sebuah kota di Jawa Timur yang sebelumnya belum pernah menyentuh kancah hip-hop serius.

“Banyak yang pikir Tuban itu kota yang mati dalam hal musik hiphop, tapi aku cuma butuh satu mikrofon dan luka yang panjang buat bikin orang sadar,” kata LostControl dalam sebuah wawancara singkat.

Melalui lagunya, ia menyampaikan pesan-pesan tajam:

“Sistem yang berkarat, dilindungi aparat / Mencetak kader hebat hasilkan tipu muslihat”

Lagu ini bukan hanya tentang suara marah, tapi juga ajakan untuk sadar, bangkit, dan bertindak.

Dirilis secara independen oleh Kolektif 356C, single ini diharapkan menjadi awal dari rangkaian karya yang membawa warna baru dalam dunia musik bawah tanah setelah rekan sebelumnya Deathvoice membuka dengan Arunika.

 

Tentang LostControl:

LostControl adalah nama panggung dari Anwar, rapper asal Tuban, Jawa Timur. Mengusung genre Political / Punk Hip-hop, LostControl dikenal dengan lirik-liriknya yang tajam, puitis, dan penuh muatan kritik sosial. Musiknya terinspirasi dari keresahan, ketidakadilan, dan semangat perlawanan dalam politik Islam.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025