Bad Preacher Angkat Tragedi Berdarah Indonesia Lewat Single Berbahasa Inggris Pertama Mereka, “DEDS”

  • Bagikan

Bad Preacher di bawah naungan Atlas Records merilis track berbahasa Inggris pertama mereka, “DEDS”. Mengangkat kisah tragedi yang pernah terjadi di Indonesia, dengan alunan suara yang berat dan sangat kasar menciptakan suasana yang harmonis. Kwintet heavy/stoner metal asal Kota Atlas, Kota Semarang ini terbentuk pada tahun 2019 dan telah merilis 2 track single, dan 1 mini album (EP). Bad Preacher mengawali single terbarunya ini dengan bergabung dan berkolaborasi dengan Atlas Records. Ke depannya, mereka akan merilis merchandise, video lirik, kaset/CD dan track selanjutnya. “DEDS” sendiri merupakan akronim dari “Dua Ribu Dua Empat, Enam Lima, Delapan Empat, Sembilan Delapan”. Kami berharap “DEDS” dapat menghadirkan gelombang musik baru bagi para pendengar musik dengan konteks yang mungkin jarang dibahas di ruang publik musik Indonesia.

Dibentuk pada tahun 2019 di Semarang, Bad Preacher dikenal sebagai salah satu band heavy/stoner metal dengan karakter yang kuat dan lirik yang bermakna.

Kombinasi lirik dan musik yang keras, mereka membangun reputasi sebagai band yang tidak hanya berbicara tentang musik, tetapi juga tentang realitas sosial. Bad Preacher terdiri dari Rian Kautsar (Vokal), Brilliant Adhi (Gitar), Dimas Harjendro (Gitar), Chiko Joelianto (Bass) dan Hafidh Nur Ramli (Drum).

Setelah merilis EP “Preach” yang dirilis pada tahun 2024, kini Bad Preacher secara resmi mengumumkan perilisan single terbaru mereka berjudul “DEDS” di bawah Atlas Records pada 2 Mei 2025 di semua platform digital.

Bukan hanya sekedar single baru, “DEDS” adalah penegasan identitas: lagu pertama mereka dalam bahasa Inggris yang juga menceritakan tentang beberapa tragedi berdarah di Indonesia.

Warna baru musik Bad Preacher langsung terdengar sejak awal lagu DEDS. Hadir dengan tempo yang lebih cepat dari biasanya, struktur lagu yang lugas dan alunan suara yang agresif merupakan interpretasi yang coba mereka bangun dari lirik-lirik yang penuh amarah dan ketegangan.

DEDS mengupas sisi gelap dari beberapa tragedi berdarah di Indonesia, menghadirkan potret kekerasan yang telah menjadi luka yang tak kunjung sembuh.

Lewat riff tajam, vokal yang menjerit, dan hentakan drum yang keras, lagu ini bercerita tentang suasana tegang, kehilangan, dan kesunyian.

 

Pendeta yang buruk adalah:

Rian : Vokal

“Ucok” yang Cemerlang : Gitar

Chiko : Bass

Jendro “Jensky” : Gitar

Hafidh : Drum/Perkusi

  • Bagikan