“Rumah Pohon” adalah album penuh pertama dari Treeshome, merangkum perjalanan musikal sejak band ini berdiri. Sesuai namanya, album ini menjadi tempat pulang yang teduh, tempat seluruh warna dan kisah hidup mereka bertemu.
Album ini terdiri dari 9 lagu dengan warna musik yang beragam—mulai dari nuansa etnik, akustik yang intim, hingga energi kolektif. Setiap track menjadi bagian dari perjalanan spiritual, sosial, dan personal yang kuat.
Lagu pembuka, “Mantra Kabata”, mengangkat kisah heroik perjuangan Sultan Nuku dalam melawan penjajah di tanah Maluku Kie Raha.
Nuansa etnik yang kuat juga terasa di “Suara Tanah Rempah”, yang merayakan kekayaan alam dan sejarah rempah-rempah dari Ternate, Tidore, Bacan, hingga Jailolo.
Di sisi lain, album ini juga menyentuh tema personal seperti “Ruang Sesaat”—tentang kehilangan cinta yang ditinggal menikah atas nama perjodohan, dan “Rindu Beradu”, sebuah malam sunyi yang penuh kerinduan.
Lagu “Bicara”, sebuah remake karya Sombanusa, dihidupkan kembali dengan sentuhan akustik yang segar.
Lagu seperti “Bumi Bersuara” yang menyuarakan kerusakan alam karna kerakusan manusia dan “Jejak Tapak” menggambarkan semangat perlawanan untuk terus hidup dengan melibatkan peran Tuhan.
Lagu “Senja Tak Bernyawa” menyuarakan makna kekeluargaan tanpa hubungan darah, dan ditutup manis dengan “Riang Kita”—sebuah ajakan kolaboratif untuk membangun komunitas yang lebih hidup dan berdaya.
Album ini terwujud berkat kolaborasi hangat antara Treeshome dan sosok-sosok penting dalam dunia musik Indonesia Timur. Kakak Istiqomah Djamad ( Pusakata – Parade Hujan (Bang Is) dan kakak Yur yang menjadi inspirasi dan pendorong utama, menjadikan Ternate-Tidore sebagai rumah kedua.
Proses produksi digarap intens selama sebulan penuh di Studen Ternate, diproduseri oleh Music Corner ID Ternate dan melibatkan Abdul Chaliq dari Rucs Records Makassar dalam proses rekaman, mixing, hingga mastering. “Kami mengajak berkolaborasi dengan beberapa teman musisi dan seniman lokal untuk melengkapi instrument music dalam album ini, Ozy Heuvelman untuk mengisi alat music tradisi dalam track mantra kabata dan suara tanah rempah, dan Sahnaz Salsabillah berperan merangkum 9 track menjadi sebuah Artwork yang penuh filosofi”.
Album Treeshome berisikan daftar lagu:
Mantra Kabata
Suara Tanah Rempah
Rindu Beradu
Ruang Sesaat
Bicara
Bumi Bersuara
Jejak Tapak
Senja Tak Bernyawa
Riang Kita
Adapun terdapat single Unggulan: Mantra Kabata, Bumi Bersuara, Ruang Sesaat, Jejak Tapak, Senja Tak Bernyawa
Tentang Treeshome
Treeshome adalah band pop-folk asal Ternate yang mulai berkarya sejak tahun 2016. Musik mereka memadukan elemen akustik, etnik, dan puisi yang hidup, menciptakan atmosfer hangat dan reflektif dalam setiap pertunjukan.
Awalnya terdiri dari Eross (vokal & gitar), Vano (bass), dan Teguh Tidore (musikalisasi puisi), Treeshome tumbuh menjadi formasi penuh sejak 2019 dengan bergabungnya Aldee (gitar), Dhana Mahdi (drum), serta Mega Masuku dan Zilan Rezkyamalia sebagai vokalis latar.
Dengan pendekatan yang jujur dan kuat terhadap budaya lokal serta keresahan sosial, Treeshome telah menjadi suara kolektif generasi muda dari Maluku Utara yang ingin bersuara melalui musik.