Gemuruh akhirnya menuntaskan penantian panjang untuk memberikan karyanya di album “Hope and Resistance” di kancah musik keras Tanah air. Awalnya, album tersebut direncanakan dapat dirilis pada akhir 2024 lalu.
Namun setelah dipelajari dengan berbagai hal dan alhasil mereka merilisnya pada 21 Februari 2025 lalu. Tapi sebelumnya, mereka telah memanaskan oleh kehadiran dua lagu rilisan yang bertajuk “Energi” (31 Maret 2023) dan “Berorasi Dengan Distorsi” (27 April 2024).
“Hope and Resistance” sendiri 11 hadirkan komposisi lagu yang digarap dengan formasi Gemuruh terkini yang memaksimalkan tiga personel. Mereka menyebutnya ‘power trio’, sebuah formasi yang menurut mereka masih jarang di Indonesia. Khususnya dalam lingkaran genre yang mereka jalani.
Dan mereka kini beranggotakan;
Gitaris – Dicky Pramudya
Vokalis & bassis – Andi Babas
Drummer – Ricky Manik
Gemuruh band terpengaruh dari Motorhead, Sepultura, Megadeth, Pantera, Suicidal Tendencies, Stormtroopers of Death, Anthrax, Black Flag, D.R.I. (Dirty Rotten Imbeciles), Alice in Chains, Queens of the Stone Age, White Zombie, Black Sabbath.
Gemuruh yakin bahwa album “Hope and Resistance” merupakan akumulasi dan percampuran dari berbagai pengaruh tadi.
Dan sejak awal, mereka memang sudah merancang konsep musik yang terasa nyaman untuk memaksimalkan format bertiga, sekaligus dapat mewakili setiap genre atau elemen musik keras masing-masing personel.
Adapun mereka rekaman album “Hope and Resistance” dikerjakannya di Three Sixty Studio (Rintop Studio), Jakarta Timur.
Kecuali lagu “Energi”, yang direkam di Black&Je Studio dan 31db Studio.
Secara teknis pada saat rekaman, ada beberapa lagu yang diakui Gemuruh lumayan menantang saat memainkannya.
Terutama di lagu “Demensia” dan “Meraki”. Alasannya, aransemen serta terapan tempo kedua lagu tersebut agak berbeda dibanding lagu mereka lainnya.
“Hope and Resistance” sudah terpampang di berbagai layanan musik digital streaming seperti Spotify dan Apple Music.