Kota Jakarta akan menjadi ramai dalam suatu kebetulan yang langka dan mengejutkan, dua band rock paling legendaris di Amerika—Green Day dan Linkin Park—akan meramaikan kota ini hanya dalam waktu satu hari.
Green Day merobohkan Carnaval Ancol, Sabtu, 15 Februari, sedangkan Linkin Park akan guncangkan konser di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, pada 16 Februari.
Bagi penonton konser, dilemanya nyata: raksasa rock manakah yang akan mereka pilih?
Namun, kembalinya Linkin Park adalah sebuah hal yang besar.
Tur Dunia From Zero menandai titik balik bagi band ini, dengan Armstrong masuk sebagai vokalis baru dan Colin Brittain mengambil alih drum.
Pertunjukan di Jakarta ini merupakan perhentian pertama mereka di Asia Tenggara sejak tahun 2011 dan akan menampilkan lagu-lagu hits klasik seperti “Numb” dan “In the End,” bersama dengan materi segar dari album terbaru mereka, From Zero.
Sementara itu, Green Day membawa energi punk mereka untuk tampil di Green Day Live di Jakarta sebagai bagian dari perayaan 10 tahun Hammersonic Festival, festival rock dan metal terkemuka di Asia Tenggara. Penggemar dapat mengharapkan perpaduan yang eksplosif dari lagu-lagu jadul seperti “Basket Case” dan “American Idiot,” yang dipadukan dengan materi baru.
Kedua konser tersebut menjanjikan pengalaman rock bertegangan tinggi tanpa filter.
Namun dengan hanya 24 jam yang memisahkan kedua raksasa ini, para pecinta musik rock di Jakarta menghadapi tantangan berat: menghidupkan kembali anarki Green Day yang dipicu oleh punk atau membenamkan diri dalam warisan alt-rock dan nu-metal Linkin Park?
Satu hal yang pasti—Jakarta tetap menang.