TikTok Dukung UMKM Indonesia dengan Pelatihan Gratis #MajuBarengTikTok Untuk Ketujuh Kalinya

Menyambut bulan Ramadan, TikTok kembali menghadirkan program pelatihan bisnis gratis untuk para UMKM, #MajuBarengTikTok yang mengusung tema spesial “Ramadan Bareng TikTok”.

Untuk semakin mendukung pertumbuhan bisnis UMKM, TikTok pun telah menyalurkan kredit iklan senilai USD 940.000 pada tahun 2024 lalu melalui program #MajuBarengTikTok.

Tahun ini, #MajuBarengTikTok kembali hadir secara daring dan luring dengan menghadirkan berbagai sesi pelatihan solusi TikTok for Business dan diskusi kreatif bersama para mitra dan pelaku UMKM lainnya.

Pada gelaran “Ramadan Bareng TikTok” ini, sebanyak 600 peserta UMKM akan mengikuti berbagai sesi bermanfaat dan praktikal, termasuk cara menghasilkan konten menarik yang menjadi top of mind pengguna, serta mendengar wawasan dan kisah inspiratif dari kolaborator dan para UMKM yang sukses di Ramadan tahun lalu.

Salah satu pelaku UMKM yang ikut serta dalam program ini adalah Beeru yang menghadirkan produk sehat pengganti gula, serta Apelicious, UMKM asal Malang yang menyediakan keripik buah dan sayur alami.

“Melalui Ramadan Bareng TikTok, kami berharap pelaku UMKM dapat memahami tren konsumen dan menyusun strategi pemasaran digital yang lebih efektif. Setelah mengikuti sesi pembekalan, para pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan ekosistem TikTok dalam menyusun kampanye kreatif, mulai dari membangun brand awareness hingga menjaga loyalitas pelanggan yang mereka ingin jangkau. Kami juga berharap, program #MajuBarengTikTok dapat mempercepat digitalisasi UMKM untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong 50% UMKM bertransformasi digital pada 2025,” ungkap Marshiella Pandji, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia.

Studi TikTok bersama Toluna mengungkapkan bahwa Ramadan menjadi momen penting bagi pelaku UMKM. Konten hiburan menjadi favorit, dimana hampir satu juta video baru dibuat sepanjang Ramadan tahun lalu.

Bahkan, 45% pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di TikTok, dan banyak di antaranya terinspirasi untuk membeli produk setelah melihatnya. Tren perilaku pengguna ini bisa dimanfaatkan dengan strategis oleh UMKM untuk meningkatkan penjualan.

Beberapa tips yang dibagikan saat “Ramadan Bareng TikTok” antara lain, melakukan pendekatan shoppertainment (menggabungkan hiburan dengan penjualan) sebelum bulan puasa, memenangkan momen puncak dengan solusi pemasaran yang lengkap, promosi saat lebaran, serta tetap menjaga relevansi paska-Ramadan mengingat 1 dari 2 pengguna tetap berbelanja bahkan setelah hari raya.

Dengan mengikuti kampanye Ramadan Ekstra Seru di TikTok, konsisten membuat konten bertemakan Ramadan, dan bahkan mengganti kemasan menjadi edisi Idul Fitri, Beeru berhasil mencatat penjualan hingga tiga kali lipat selama Ramadan 2024.

Peningkatan minat beli ini memungkinkan Beeru menambah timnya hingga 4 kali lipat, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Sedangkan, Apelicious memilih untuk fokus pada platform digital seperti TikTok setelah mengalami kesulitan di toko offline, sehingga akhirnya produk mereka semakin dikenal luas.

Dengan meningkatkan anggaran iklan di TikTok sebesar 20% saat Ramadan tahun lalu, Apelicious berhasil meningkatkan volume penjualan hingga 40% dibandingkan 30 hari sebelum Ramadan.

Keberhasilan Apelicious tidak terlepas dari bantuan para petani lokal dalam menyediakan bahan baku dan peran para ibu-ibu dan janda di desa yang diberdayakan untuk mengolah produk sehat mereka.

Kisah sukses Beeru dan Apelicious adalah bagian dari berbagai kisah sukses UMKM yang berhasil mengalami peningkatan bisnis dengan memanfaatkan berbagai tren serta solusi di TikTok.

Melalui #MajuBarengTikTok, TikTok konsisten berupaya mendukung lebih banyak UMKM seperti Beeru dan Apelicious. Sejak diumumkan di TikTok Southeast Asia Impact Forum 2023, total kredit iklan yang diberikan pada tahun 2024 telah meningkat lebih dari enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Kredit iklan ini disalurkan ke 10 lembaga pemerintah, badan usaha milik negara, mitra industri, dan LSM untuk meningkatkan distribusi konten edukasi untuk UMKM, membantu mereka memanfaatkan peluang bisnis saat adanya momentum seperti Ramadan.

Sejak 2021, program #MajuBarengTikTok telah rutin dihadirkan dan berhasil melatih lebih dari 8.000 pelaku UMKM di Indonesia untuk membantu mengembangkan usahanya.

Program ini terus berlanjut dengan pelatihan online yang dapat diakses sepanjang tahun melalui situs web www.majubarengtiktok.com.

Berita terkait