Merayakan lebih dari dua dekade perjalanan di industri musik Indonesia, FLOAT resmi merilis single terbaru berjudul “Dimabuk Cahaya”. Karya ini menjadi penanda bahwa perjalanan mereka belum berakhir dan tetap konsisten menghadirkan musik yang jujur, organik, serta penuh rasa.

Dengan formasi terbaru: Hotma “Meng” Roni Simamora (vokal/gitar), Timur Segara (drum), David Qlintang (gitar), dan Binsar Tobing (bass), FLOAT menegaskan bahwa rilisan ini bukan comeback, melainkan kelanjutan napas yang sama sejak awal mereka berkarya. “Kami cuma meneruskan nafas yang sama, tapi mungkin warnanya beda, lebih segar,” papar Meng.

Band yang identik dengan filosofi “mengapung” ini memilih tetap stabil dalam dinamika industri musik yang serba cepat dan mengejar viral. “Kami tidak perlu ikut ribut agar terlihat relevan. Yang penting jujur dengan karya kami sendiri,” kata Binsar.

“Dimabuk Cahaya” hadir sebagai ajakan untuk kembali mendengarkan musik dengan lebih sadar. Nuansa vintage hangat era 70-an terasa kuat, terinspirasi dari lagu tema James Bond You Only Live Twice. Secara lirik, cahaya digambarkan sebagai simbol pengetahuan dan iman yang bisa menyakitkan namun membebaskan.

“Yang terpenting, lewat lagu ini kami merasa lebih hidup!” ungkap David.

Lagu ini cocok menemani momen refleksi pribadi, perjalanan malam, hingga waktu-waktu hening yang menggugah perasaan. FLOAT memastikan cahaya yang menuntun perjalanan mereka sejak awal masih menyala—dan kini mereka berharap pendengar turut merasakannya.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025