Setelah enam bulan menjelajahi fase hidup penuh warna, penyanyi dan pencipta lagu Isyana Sarasvati akhirnya merangkum seluruh perjalanan kreatifnya melalui sebuah intimate press conference (4/12) bertajuk EKLEKTICON.

Acara ini menjadi titik krusial yang menghubungkan kembali seluruh benang cerita dalam semesta artistik EKLEKTIKO — proyek album kelimanya yang telah berkembang sejak Mei 2025, dan diprediksi mencapai klimaks pada Mei 2026.

EKLEKTIKO bukan sekadar album, melainkan wadah ekspresi bebas yang lahir dari proses transformasi personal Isyana.

Terinspirasi dari makna “eklektik”, konsep ini menggambarkan keberagaman gaya musik dan pengalaman hidup yang hadir apa adanya — tanpa dibatasi genre. “Musikku selalu mengikuti hidupku. Kalau hidupku lagi variatif, ya musikku juga begitu,” menjadi cerminan filosofi di balik proyek ini.

Dalam konferensi pers tersebut, menjelaskan bahwa dalam perjalanan kreatif Isyana dibingkai dalam empat chapter, masing-masing mewakili fase hidup dan warna musikal:

LUNORA — kembali ke masa remaja, menegaskan bahwa keberagaman dan persahabatan membentuk perspektifnya, dengan kolaborasi bersama nama-nama besar di musik Indonesia.

MAMIU — ruang fantasi dan hati yang murni, mengekspresikan sisi lembut dan ceria melalui imajinasi dan warna musikal yang cerah.

CECELIA — fase paling emosional dan dewasa, di mana Isyana membuka sisi rentan dan intim, sekaligus memperkenalkan single terbarunya.

ABADHI — chapter penutup, yang dijanjikan akan hadir pada Februari 2026, menyatukan seluruh persona dan menjadi penyelesaian semesta EKLEKTIKO.

EKLEKTICON bukan sekadar event promosi; melainkan momen refleksi — tempat Isyana berbicara jujur tentang perubahan, kerentanan, dan kebebasan berekspresi. Ini bukan sekadar cerita album, tetapi cerita manusia yang berproses: dari pencarian diri, eksplorasi, hingga penerimaan.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025