Memang berat untuk merelakan kepergian seseorang, apalagi saat masih sayang-sayangnya.
Tapi kalau ternyata yang terbaik adalah melepaskan, kenapa harus masih digenggam?
Itu lah pesan yang ingin disampaikan dalam Katarina oleh Echoes, We Hide, band emotional-rock terbaru berisikan nama-nama yang sudah tidak asing lagi seperti Bayu Febrian sebagai vokal, Vallian Hanjani (ZieL, Pro Monkey) sebagai gitaris, Gilang Ridzky (RIBUD) menjadi bassis dan Lucky Putra (Halbaru, Ddays, Turnhead) pada drum.
Mereka lahir dari abu layaknya burung phoenix yang terlahir kembali. Mereka ingin merekam hal-hal tabu seputar romansa, hubungan antar manusia, hingga potret lingkungannya dan mengolahnya jadi musik penuh emosional, lirik yang dimanifestasikan sebagai quote-quote pengingat ketika tiba di persimpangan jalan, serta konstelasi yang tidak hanya lewat begitu saja, melainkan melekat di dalam perasaan siapapun yang bernyawa.
Echoes, We Hide memadukan musik rock dengan pendekatan emo/screamo/post-hardcore era 2010-an yang raw dan emotional namun juga tidak melupakan pendekatan rock modern yang tidak terlalu rumit untuk dipahami.
Katarina merupakan single perdana dari Echoes, We Hide yang bekerjasama dengan Firefly Records (sub dari Musica Records), dimana akan menjadi records label yang menaungi Echoes, We Hide untuk perilisan EP-nya di tahun depan.
Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang mencoba lepas dari rasa sayang yang masih ia miliki terhadap pasangannya, dimana di saat bersamaan ia harus menerima bahwa realita terbaik dari kehidupan yang sedang dijalaninya adalah hubungannya harus berakhir. Kini ku terima air kisah yang tertuang, menyisakan luka tanpa kau tahu betapa aku” adalah highlight dari lagu tersebut yang menyentuh hati, karena mungkin sebagian dari kita pernah menjadi orang tersebut, dimana pilihannya hanya merelakan, katarina ini sebenarnya memiliki makna yang sangat sederhana, yaitu tentang bagaimana seseorang berada di fase cinta yang paling berat, yaitu merelakan. Namun disatu sisi kami juga membungkus setiap ceritanya dengan lirik yang lebih dalam sehingga pendengar bisa lebih merasakan setiap momen dalam lagu tersebut” tutup Bayu, sang vokalis yang juga penulis lirik.
Echoes, We Hide adalah alat bagi mereka yang merasa takut untuk meluapkan emosinya.
Echoes, We Hide berusaha menyuarakan perasaan yang seringkali tak terekspresikan, musik yang diciptakan pun bukan untuk menyembuhkan, melainkan untuk mengiringi, untuk berdiri di samping semua orang setiap kali emosi kita sebagai manusia tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata.
