Dunia rock Indonesia kehilangan salah satu sosok pentingnya. Ecky Lamoh, mantan vokalis Elpamas dan Edane, wafat pada usia 64 tahun.

Kabar duka ini pertama kali disampaikan melalui Instagram resmi Edane, yang langsung memicu ungkapan belasungkawa dari para musisi dan penggemar. Dalam unggahan tersebut, Edane menyebut Ecky sebagai legenda rock Indonesia.

Tak lama setelahnya, Edane mengonfirmasi bahwa Alexander Theodore “Ecky” Lamoh meninggal dunia.

“Selamat jalan kawan kami Eki Lamoh. Detak jantung berhenti pukul 02.11 dan dinyatakan meninggal pukul 02.15 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,” tulis pernyataan resmi mereka. Jenazah disemayamkan di Rumah Duka RS Panti Rapih Yogyakarta.

Sebelum berpulang, Ecky sempat dirawat karena sakit yang sempat menjadi perhatian publik. Rekan musisi dan pihak Edane bahkan menggalang donasi untuk membantu biaya pengobatannya. Namun upaya tersebut tak mampu menahan kepergiannya.

Lahir di Jakarta pada 13 Juli 1961, Ecky dikenal dengan vokal tinggi, serak, dan bertenaga—ciri khas yang membuatnya menjadi salah satu ikon rock Indonesia era 1980–1990-an. Nama panggung “Ecky” berasal dari panggilan masa kecilnya, sementara “Lamoh” adalah marga Minahasa dari keluarganya.

Perjalanan kariernya panjang: mulai dari Elpamas, kemudian bergabung dengan Edane yang dikenal dengan riff gitar agresif dan energi panggung yang kuat. Setelah tidak lagi bersama band, ia tetap berkarya sebagai solois.

Selama puluhan tahun, Ecky Lamoh dihormati sebagai figur penting dunia rock—suara khas dan karismanya meninggalkan warisan yang tak mudah dilupakan.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025