Dalam ledakan emosi yang tak kenal ampun, Dewanda Pratama merilis single terbarunya, “Bertahan Sakit, Melepas Sulit” (10 Oktober 2025) — sebuah tsunami melankolis yang menghancurkan kepalsuan cinta dan meninggalkan bara yang tak mudah padam.

Ini bukan sekadar lagu; ini deklarasi, pengadilan, sekaligus terapi — epos modern tentang cinta yang bertahan terlalu lama hingga berubah jadi racun.

 

Rangkuman yang Mengguncang

Sejak bait pertama, Dewanda menyeret pendengarnya ke lorong hati yang remuk: dari kasih yang memberi tanpa sisa, hingga keputusan untuk akhirnya melepaskan.

Dengan lirik seperti pisau yang berkilat — “Kini ku perlahan lepaskanmu / walau sulit / namun bertahan ku semakin sakit” lagu ini menjadi gugatan terbuka terhadap luka yang dibiarkan hidup terlalu lama.

 

Mengapa Lagu Ini Tak Bisa Diabaikan

Vokal yang menjerit tanpa berteriak. Dewanda menyanyikan rasa hingga ke tulang, membuat setiap kata terasa seperti luka yang belum sembuh.

Lirik yang brutal jujur. Tak ada metafora manis; hanya kenyataan pahit tentang mencintai sampai habis.

Mood yang meledak tapi intim. Lagu ini bisa membuat ruang konser bergemuruh, lalu mendadak sunyi menjadi bisikan yang menghantui.

 

Potret Lirik: Kejujuran yang Memukul

Dewanda menulis dari sudut pandang seseorang yang “pernah cinta mati” — lalu bangkit sebagai jiwa yang trauma namun sadar.

 

Baris seperti:

“Kututupi sifat burukmu itu / semua ku korbankan untukmu” membakar nostalgia sekaligus menegakkan kejujuran.

Chorus-nya menjadi sumpah pembebasan yang tak bisa ditawar.

“Lagu ini lahir dari sisa perjuangan cinta yang tak sehat. Aku menulis bukan untuk menyalahkan, tapi untuk membebaskan. Bertahan Sakit, Melepas Sulit adalah seruan untuk berani melepaskan sebelum rasa itu benar-benar membunuh kita dari dalam.” — Dewanda Pratama

 

Untuk Siapa Lagu Ini

Untuk siapa pun yang pernah mencintai hingga terluka.

Untuk pecinta balada yang ingin menangis sejadi-jadinya.

Untuk para pemberani yang sedang menimbang: bertahan atau melepaskan.

Lagu ini adalah teman luka — yang diam-diam menyalakan kembali api hidup.

 

Aksi: Dengarkan, Rasakan, Sebarkan

“Bertahan Sakit, Melepas Sulit” sudah tersedia di seluruh platform digital mulai 10 Oktober 2025.

Dengarkan. Rasakan. Bagikan.

Biarkan Dewanda menjadi saksi sekaligus penyembuh bagi siapa pun yang masih bertahan dalam cinta yang menyakitkan.

Back To Top
copyright © dapurletter 2025