Jakarta, 30 September 2025 — Casatopia Cafe, Cipete, kembali menjadi rumah hangat bagi para pencinta musik independen lewat gelaran Main-Main di Cipete Vol. 28. Acara mingguan yang dipandu Eno Suratno Wongsodimedjo dan Qenny Alyanno ini menghadirkan lima penampil lintas genre dengan energi segar dan cerita unik di setiap lagu.
Gusto Band Buka Malam dengan Brass & Pop Modern
Malam dimulai dengan Gusto Band, yang dikenal lewat single “Satu”. Perpaduan brass section dengan pop modern mereka menciptakan aransemen segar, membuktikan bahwa musik kompleks tetap bisa terasa ringan dan menghibur.
Buzar, Pop-Jazz Emosional ala Generasi Baru
Solois asal Bekasi, Buzar, tampil membawakan “Crazy in Love” dan “Under the Disco Ball”. Dengan nuansa pop-jazz yang lembut dan pengaruh musisi seperti Jason Mraz hingga Pamungkas, penampilannya menghadirkan sisi emosional yang menyentuh hati penonton.
Hiladies Hadirkan Keberanian lewat “Adilkah”
Duo asal Bali, Hiladies, memikat dengan lagu “Adilkah” yang mengangkat kisah cinta lintas keyakinan. Lirik reflektif dan aransemen mendalam menjadikan penampilan mereka personal sekaligus berani, menawarkan isu yang jarang disentuh musik populer.
Inggit A. Wulan: Musik sebagai Ruang Kontemplasi
Dengan lagu “Ilusi” dan “Bulan”, Inggit A. Wulan menghadirkan suasana reflektif yang lahir dari perjalanan spiritual. Penampilannya menjadi ruang kontemplatif di tengah semarak musik, mengajak penonton merenung lebih dalam.
Siements Tutup dengan Dentuman Rock Misterius
Sebagai penutup, Siements membawa energi rock penuh misteri. Lagu-lagu keras mereka menambah warna kejutan, mempertegas semangat eksplorasi yang selalu melekat pada Main-Main di Cipete.
Casatopia Cafe: Rumah Bagi Musik Independen
Tanpa tiket masuk dan dengan atmosfer intim, Casatopia Cafe kembali membuktikan diri sebagai ruang pertemuan ide, ekspresi, dan komunitas musik lokal.
Main-Main di Cipete Vol. 28 menjadi bukti bahwa musik independen Indonesia terus tumbuh, menyapa, dan memberi ruang bagi suara-suara baru. Malam itu bukan sekadar hiburan, melainkan perayaan keberanian dan kejujuran dalam berkarya.
