“Suara” menjadi single keempat dalam rangkaian webseries musik Tuantigabelas yang saat ini tengah berjalan di kanal YouTube mereka. Lagu ini hadir bukan sekadar karya, melainkan sebuah refleksi—cermin dari amarah, kesedihan, rasa muak, takut, sekaligus kecewa, yang kemudian dipadukan menjadi energi kreatif.
Dalam prosesnya, Eizy bertanggung jawab atas musik, menghadirkan pilihan bunyi yang menggetarkan hati. Tulisan liriknya lahir dari Tuantigabelas, lalu diperkuat dengan warna vokal Gavendri yang membawa dimensi emosional baru. Hasilnya adalah sebuah karya yang tidak hanya bisa didengar, tetapi juga dirasakan.
“Suara” adalah renungan sekaligus perlawanan. Ia menjadi ruang bernafas bagi mereka yang dibungkam, peneguh bagi mereka yang terus bergerak melawan ketidakadilan. Lebih dari sekadar lagu, ini adalah wadah kolaborasi, tempat berbagai pelaku seni dan individu bersatu dalam keresahan yang sama—dan menyuarakannya dalam bentuk audio maupun visual.
Bukan lagi kritik, “Suara” hadir sebagai pengingat. Pengingat bahwa kita tidak pernah kalah, tidak pernah sendiri. Suara kita selalu lebih lantang dari senjata apa pun. Pengingat untuk tidak takut, karena selama suara itu ada, kita akan selalu ada.
Hari ini, esok, dan selamanya—suara tidak akan pernah mati. Ia akan terus bertumbuh, berlipat ganda, dan menggema.
