Kota Tua Bergemuruh! “Simfoni Delapan Dekade” GBN Rayakan 80 Tahun Indonesia Merdeka

  • Bagikan

Ribuan orang tumpah ruah di Taman Museum Fatahillah, Sabtu malam (9/8), saat denting biola, tiupan terompet, dan harmoni paduan suara memenuhi udara.

Konser Kemerdekaan Gita Bahana Nusantara (GBN) bertajuk “Simfoni Delapan Dekade” tak sekadar menjadi suguhan musik megah, tapi juga perjalanan emosional yang merangkai 80 tahun sejarah Indonesia dalam satu malam penuh rasa bangga.

Sebanyak 186 talenta muda terbaik dari berbagai penjuru negeri — hasil audisi ketat di 30 provinsi — tampil memukau dalam format orkestra dan paduan suara nasional. Mereka berlatih intensif selama sebulan, mempersiapkan diri untuk malam yang sarat makna ini.

“Simfoni ini adalah simbol persatuan. Seperti instrumen musik yang berbeda, kita pun datang dari latar belakang budaya dan bahasa yang beragam, namun berpadu menciptakan harmoni kebangsaan,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya.

Konser dibagi ke empat babak tematik, masing-masing menyampaikan pesan yang berbeda: patriotisme, semangat generasi muda, harapan masa depan, dan persatuan dalam keberagaman. Penonton tak sekadar menikmati musik, tapi diajak menyelami perjalanan bangsa — dari dentuman semangat proklamasi hingga harmoni Indonesia masa kini.

Panggung semakin berwarna dengan penampilan spesial Woro Mustiko membawakan lagu keroncong “Rangkaian Melati”, Prince Poetiray lewat “Selalu Ada di Nadimu”, hingga kejutan manis dari Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha yang ikut menyanyikan “Di Atas Awan”.

GBN juga menghidupkan kembali lagu bersejarah “O Indonesia” karya Siddik Sitompul — lagu yang pernah bersaing dalam sayembara lagu kebangsaan 1928.

Momen ini menjadi penghormatan kepada para seniman Nusantara yang telah memberi warna dalam perjuangan kemerdekaan.

Di bawah arahan Konduktor Eki Satria, GBN menutup malam dengan deretan lagu megah seperti “Indonesia Jiwaku” (Guruh Soekarno Putra), “Nusantara 5” (A. Riyanto), “Lukisan Indonesia”, dan “Medley Nusantara” aransemen Purwa Tjaraka.

Ribuan penonton bersorak, tak hanya karena penampilan memukau, tetapi juga karena konser ini menghidupkan kembali rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia.

“Semoga konser malam ini mengisi jiwa kita dengan semangat patriotisme dan cinta Tanah Air, menuju Indonesia Emas yang kita cita-citakan bersama,” tutup Fadli.

Konser ini juga menjadi pemanasan sebelum puncak penampilan GBN di Upacara Detik-Detik Proklamasi pada 17 Agustus, yang akan disiarkan langsung dari Istana Merdeka.

  • Bagikan