Musisi jaman Sekarang Apakah bisa Bertahan dalam Berkarya?

  • Bagikan

Bisa bertahan atau tidak, tergantung dari kesiapan musisi menghadapi tantangan zaman.

 

 

Musisi zaman sekarang bisa bertahan dalam berkarya, tapi dengan catatan penting.

Apa Saja yang Menentukan Mereka Bisa Bertahan?

Berikut beberapa faktor utama yang memengaruhi daya tahan seorang musisi zaman sekarang:

 

1. Adaptasi dengan Perubahan Industri

Digitalisasi musik: Musisi harus melek platform seperti Spotify, YouTube, TikTok, dan Instagram.

Self-publishing & distribusi digital: Dulu harus lewat label, sekarang bisa langsung rilis lewat aggregator (misalnya DistroKid, Tunecore).

Konten visual penting: Musik saja tidak cukup, visual dan storytelling kini jadi bagian dari strategi.

 

2. Konsistensi Berkarya

Musisi yang konsisten merilis karya, meskipun kecil (single, kolaborasi, cover), cenderung lebih tahan lama.

Konsistensi membangun brand personal, bukan hanya sekadar lagu.

 

3. Koneksi dengan Audiens

Musisi yang punya ikatan emosional dengan fans (lewat media sosial, fanbase, atau komunitas) lebih punya peluang bertahan.

Era sekarang mengutamakan keaslian dan keterbukaan, bukan hanya kemewahan atau image.

 

4. Diversifikasi Karier

Banyak musisi juga merambah ke dunia lain: aktor, content creator, produser, guru musik, atau enterpreneur (merchandise, bisnis kuliner, NFT, dll).

Pendapatan utama tidak hanya dari streaming, tetapi juga dari tampil live, endorse, workshop, dan lainnya.

 

5. Daya Tahan Mental & Visi Jangka Panjang

Industri musik sekarang sangat kompetitif dan cepat berubah. Musisi perlu mental kuat, fleksibel, dan punya arah.

Yang bertahan adalah mereka yang berkarya bukan hanya demi viral, tapi karena punya alasan dan identitas yang kuat.

Bisa bertahan atau tidak, tergantung dari kesiapan musisi menghadapi tantangan zaman.

Banyak musisi independen yang justru lebih awet karena mereka kreatif, adaptif, dan dekat dengan audiensnya.

  • Bagikan