Konser Sketsa Jalanan Sambang Sambung Hadir di Malang, Siap Suguhkan Kejutan dan Kolaborasi Musik Lintas Generasi.
Menjelang perhelatan konser Sambang Sambung Sketsa Jalanan di Gedung Kesenian Gajayana, Kota Malang pada hari Sabtu (26/7/2025), sejumlah musisi yang terlibat dalam proyek ini—termasuk Anto Baret, Mike Marjinal, Bob Marjinal, Tege Dreads, dan Yose Kristian—menggelar temu media di Tot-tot Cafe, Jumat sore (25/7/2025).
Dalam kesempatan itu, mereka berbagi cerita seputar konser, proses kreatif, dan kejutan yang tengah dipersiapkan untuk para penonton.
Konser ini menjadi bagian dari rangkaian tur Sketsa Jalanan, yang sebelumnya sukses digelar di Bulungan, Jakarta, dan Coban Kethak, Kasembon.
Selain sebagai panggung pertunjukan, konser ini juga menjadi momentum peluncuran album terbaru Anto Baret yang turut melibatkan para musisi lokal bertalenta.
“Banyak karya baru yang akan dibawakan, hasil kolaborasi dari balada dengan punk rock. Temanya tetap soal kepedulian sosial, karena karya ini lahir dari keresahan yang nyata,” ujar Anto Baret dalam konferensi pers.
Salah satu lagu yang akan ditampilkan, “Ayah Ibu”, merupakan karya emosional yang lahir dari pengalaman pribadi Anto saat bersekolah di STM Nasional Malang. Lagu tersebut diaransemen ulang sebagai penghormatan untuk kedua orang tuanya yang telah tiada. “Saya merasa seperti kembali muda ketika berkolaborasi dengan mereka. Ternyata kita satu semangat—memikirkan mereka yang ada di bawah,” tambahnya.
Album terbaru ini juga mempertemukan Anto Baret dengan sejumlah musisi ternama seperti Toto Tewel, Mike Marjinal, Bob Marjinal, Tege Dreads, dan Yose Kristian—menjadi wadah kolaborasi lintas genre dan lintas generasi. Bagi Mike Marjinal, kolaborasi ini merupakan bentuk ekspresi bersama yang lahir dari kesadaran kolektif akan situasi sosial.
“Meski latar kami berbeda, semangatnya sama: bicara soal kemanusiaan dan kegelisahan dari jalanan. Menterjemahkan itu ke dalam harmoni balada dan punk adalah tantangan yang indah,” ucap Mike.
Sementara Tege Dreads, yang dikenal di ranah reggae, menyambut kolaborasi ini sebagai pengalaman baru yang membanggakan. Ia berharap, warna musik yang diusung dalam album ini dapat memberi kontribusi untuk perkembangan musik nasional, khususnya dalam menyuarakan pesan-pesan kemanusiaan.
Konser ini juga membuka panggung bagi musisi lokal, seperti Arca Tatasawara yang akan tampil dengan nuansa world music bernuansa budaya Nusantara, serta Tali Jiwa Baladanesia—unit balada jalanan dengan pesan sosial kuat yang digawangi oleh Iwan Dongkel dan Agus Brush bersama rekan-rekannya.
Anto Baret dijadwalkan membawakan sejumlah lagu seperti “Ayah Ibu”, “Lelaki Malam”, “Sketsa Jalanan”, dan “Arwah”. Beberapa lagu baru juga disiapkan sebagai kejutan, menjadikan konser ini layak dinantikan tidak hanya oleh penggemar setianya, tetapi juga oleh penikmat musik akar rumput yang terus tumbuh di berbagai kota.
“Malang adalah kota musik yang penting. Kami ingin berbagi semangat dengan para musisi dan audiens di sini. Semoga bisa membawa pengaruh positif ke kota-kota lain,” tutup Tege Dreads.