Musisi Jaka PW kembali menyapa para pendengarnya lewat single terbarunya yang berjudul “Separuh Baya”. Lagu ini menjadi potret jujur kehidupan mereka yang berada di tengah—antara merawat orang tua dan membesarkan anak—alias generasi sandwich.
Dengan lirik yang menyentuh dan aransemen bernuansa pop klasik, Jaka PW menyalurkan keresahan sekaligus semangat untuk terus bertahan dalam tekanan hidup yang tak ringan.
“Separuh Baya” bukan hanya curahan pribadi, tapi juga mewakili banyak suara yang kerap tak terdengar.
Lagu ini mengajak pendengarnya untuk menerima realita dengan kepala tegak, tanpa kehilangan kasih dan harapan di tengah keterbatasan.
Melalui karya ini, Jaka PW membuktikan bahwa musik bisa menjadi medium yang kuat untuk menyuarakan hal-hal yang kerap kita pendam sendiri: tentang tanggung jawab, kelelahan, dan cinta tanpa pamrih.
Menurut Jaka, lirik dalam lagu ini mencerminkan sisi emosional dari seorang pria di usia matang—seseorang yang mungkin sudah tak lagi terbiasa menyatakan cinta dan rindu secara gamblang. “Perasaan itu tetap ada,” ujar Jaka, “tapi kami—aku dan banyak pria lain—lebih memilih menunjukkannya lewat tanggung jawab dan doa. Bukan dengan kata-kata manis, melainkan lewat tindakan sunyi yang tulus demi kebahagiaan orang-orang yang kami cintai.”
Dengan sentuhan musik pop kontemporer yang lembut namun berdaya, “Separuh Baya” mengajak pendengar menyelami ruang batin yang penuh keikhlasan, perjuangan, dan keteguhan.
Lagu ini hadir sebagai pengingat: berserah diri bukan berarti menyerah, melainkan bentuk lain dari keberanian untuk tetap melangkah.
Sebuah persembahan penuh harap bagi mereka yang diam-diam terus berjuang demi masa depan bersama.