Menandai tiga dekade perjalanan bermusiknya, Jimi Multhazam, vokalis legendaris dari The Upstairs dan MORFEM, merilis proyek solo perdananya; sebuah lagu bertajuk “Kilauanlara”.
Tidak berhenti di perilisan lagu, Jimi juga menggelar rangkaian acara spesial yang mencakup hearing session, pemutaran film dokumenter, dan pameran proses kreatif artwork lagunya.
Seluruh kegiatan pesta perilisan ini diberi tajuk yang sama dengan judul lagunya, “Kilauanlara”, dan berlangsung di Bolo Space, Yogyakarta, pada 9 Juni – 9 Juli 2025.
Tiga dekade berkarya di musik, Jimi Multhazam dikenal sebagai sosok yang konsisten menjaga karakter artistiknya, baik bersama The Upstairs, MORFEM, Jimijazz maupun Bequiet. Namun proyek solonya kali ini menjadi medium untuk mengekspresikan sesuatu yang sepenuhnya miliknya. Ini adalah momen di mana ia ingin segala sesuatu berjalan sepenuhnya sesuai dengan visinya; baik secara lirik, aransemen, hingga estetika visual.
Sebuah perayaan 30 tahun perjalanan yang terasa sangat personal dan utuh.
“Rencana buat solo project ini sebenarnya sudah ada sejak 2021, waktu pandemi. Tapi karena berbagai kesibukan, ya harus ditunda dulu beberapa tahun,” ujar Jimi. “Pas akhirnya mulai dikerjain, gue benar-benar turun tangan ngarahin semua prosesnya; mulai dari aransemen sampai detail kecil kayak ukuran stik drum pun gue yang tentuin.” Ia menambahkan, “Awalnya cuma pengen bikin hearing session bareng komunitas Debarbars di Jogja. Tapi terus kepikiran, kayaknya seru kalau proses pembuatan artwork-nya juga ditampilkan. Eh, kebablasan… malah jadi pameran dan dokumenter juga.” ungkap lulusan fakultas seni rupa IKJ ini.
Dalam penggarapan lagunya, Jimi berkolaborasi dengan sejumlah rekan baru, yang kemudian menarik perhatian Eriliando Erick, seorang sutradara dan fotografer lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Erick kemudian mendokumentasikan keseluruhan proses dalam bentuk film dokumenter.
Nama Eriliando Erick sendiri dikenal lewat karya dokumenternya Ibnu Nurwanto – Sang Kayu (2024), yang masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI. Dii tahun 2025 ia juga menggelar pameran foto tunggal Yang Tertinggal.
Sementara itu, video musik “Kilauanlara” digarap oleh Her Rachman, sineas yang telah lama bekerja bersama Jimi dalam berbagai proyek video untuk The Upstairs dan MORFEM.
Lagu “Kilauanlara” telah tersedia di Bandcamp dan video musiknya dapat ditonton di kanal Youtube Jimi Multhazam. Lagu ini juga segera hadir di layanan streaming service dalam waktu dekat.
Di 30 tahun perjalanan berkarya, Jimi Multhazam merayakannya dengan cara yang sama seperti biasanya: jujur dan penuh kesetikaan.
Sebuah karya yang lahir dari kilau yang tak selalu gemerlap, namun tetap bersinar meski lewat lara.