Festival Kora Kora 2025 Pertahankan Warisan Maritim Ternate dalam Budaya Nusantara

  • Bagikan

Festival Kora Kora kembali akan digelar pada 19 hingga 21 Juni 2025 di Taman Nukila dan Fort Oranje, Kota Ternate, Maluku Utara.

Acara tahunan ini menjadi salah satu dari rangkaian Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang disusun oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Penetapan Festival Kora Kora sebagai bagian dari KEN 2025 dilakukan setelah melalui proses kurasi dan evaluasi ketat untuk menentukan event-event budaya unggulan dari seluruh Indonesia.

Festival Kora Kora mengusung tema “Maritime Footprints, Archipelago Heritage” yang menyoroti sejarah panjang maritim di Kepulauan Maluku.

Tema ini merefleksikan kekayaan warisan budaya bahari yang selama ini diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Ternate dan sekitarnya. Melalui festival ini, pengunjung diajak menyaksikan dan mengalami langsung warisan tersebut dalam bentuk pertunjukan budaya, kompetisi olahraga tradisional, dan aktivitas wisata lainnya.

Salah satu acara utama yang menjadi daya tarik adalah lomba mendayung perahu kora-kora—kapal tradisional yang erat kaitannya dengan sejarah kelautan Maluku. Selain itu, festival ini juga menghadirkan pertunjukan kolosal “Kora Kora Hongi”, parade budaya bertajuk Harmoni Nusantara, serta pementasan seni dan pertunjukan musik lokal. Rangkaian kegiatan Festival Kora Kora 2025 mencakup berbagai aktivitas budaya dan rekreasi.

Beberapa di antaranya adalah Ritual Kololi Kie (ritual mengitari Gunung Gamalama), Expo Ekonomi Kreatif (Ekraf), Ternate Fashion Carnival, Teater Kuliner Rempah, serta Fun Dive untuk para pecinta wisata bawah laut.

Ada pula Lava Tour 1737, yang memungkinkan peserta menjelajahi lereng Gunung Gamalama dengan narasi sejarah letusan besar tahun 1737.

Tak ketinggalan, permainan tradisional anak dan kompetisi drum bertema Ternate menambah variasi kegiatan bagi pengunjung dari berbagai usia.

Pemerintah Kota Ternate menyatakan bahwa festival ini tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat city branding Ternate sebagai “Kota Rempah.” Melalui kegiatan ini, diharapkan terjadi sinergi antara sektor pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif.

Dinas Pariwisata Kota Ternate menyebutkan bahwa keterlibatan pelaku UMKM, komunitas lokal, dan masyarakat menjadi kunci dalam menyukseskan acara ini.

Dampak yang diharapkan mencakup meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun internasional, terbukanya peluang ekonomi baru bagi warga lokal, serta promosi jangka panjang terhadap identitas maritim Ternate sebagai bagian dari sejarah Indonesia.

  • Bagikan