Band alternatif rock asal Malang, Bluewaves, resmi merilis EP terbaru mereka bertajuk Phosphene pada 1 Mei 2025.
Dirilis secara digital melalui Spotify, Apple Music, YouTube Dan masih banyak lagi, EP ini menjadi lanjutan dari single debut mereka Incomplete, namun hadir dengan eksplorasi sound yang lebih emosional, megah, dan sedikit heavy.
Phosphene berisi lima track yang menggambarkan fase-fase dalam melepaskan seseorang—dari luka, keterikatan pada kenangan, hingga akhirnya berdamai dengan keadaan.
Judul Phosphene sendiri diambil dari istilah medis “fosfen”, yaitu fenomena cahaya yang muncul saat mata terpejam dalam gelap. “Fosfen jadi simbol dari secercah harapan di tengah gelapnya luka batin,” ungkap vokalis Lannov Wicaksana.
Lewat lagu-lagu seperti Waves, Merekah, Maze Of Regret, dan Drowning On Last Breath, Bluewaves menyampaikan pesan yang kuat tentang patah hati, kerentanan, dan ketegaran.
EP ini juga menampilkan versi baru dari single Incomplete, dengan aransemen lebih soft dan sentuhan twinkly rock sebagai penutup yang manis.
Dari sisi produksi, drummer sekaligus produser Dickey Danovan menyebut bahwa EP ini mencoba menyatukan elemen heavy dengan tekstur ambient yang tetap emosional. “Kami mengurangi elemen ambience dari rilisan sebelumnya dan fokus ke aransemen yang lebih padat, sendu, dan emosional,” jelasnya.
Sementara itu, perpaduan gitar ambience dan sound bass dry sengaja diciptakan untuk menambah kesan berat dan dalam di tiap lagu.
Phosphene menjadi langkah penting bagi Bluewaves dalam menunjukkan kematangan musikal dan eksplorasi emosional mereka.
Dengan balutan sound alternatif rock/emo yang kuat dan lirik yang menyentuh, EP ini diharapkan bisa menjadi teman yang relevan bagi siapa pun yang sedang menghadapi patah hati dan proses penyembuhan.