Band alternatif asal Bogor, Edenty, resmi meluncurkan rilis perdana mereka lewat double single sekaligus: ‘Misery’ dan “Lost In It.”
Debut ini menjadi langkah awal Edenty memperkenalkan identitas musikal mereka—gelap, mentah, dan penuh letupan emosi—sekaligus membuka jalan menuju album penuh perdana yang akan dirilis tahun ini.
‘Misery’ adalah lagu yang mentah dan konfrontatif. Melalui lirik penuh simbolisme dan atmosfer yang mencekam, lagu ini menyuarakan rasa keterasingan, kehilangan arah spiritual, dan kehancuran identitas.
Dengan hook seperti “You sold your self to the world / Pull away yourself from God,” lagu ini terdengar seperti jeritan eksistensial seseorang yang hancur oleh dunia dan dirinya sendiri.
Sebaliknya, “Lost In It” menawarkan ledakan emosi yang lebih terbuka—tentang perasaan terperangkap dalam rencana hidup, namun tetap menyimpan semangat untuk bertahan. Lirik bilingual seperti “Kuterperangkap di dalam sebuah rencana” dan “I know it ain’t just a feeling / ‘Cause I got the will” menciptakan suasana antara kebingungan dan harapan, dengan sentuhan nada yang lebih anthemic dan repetitif, seolah menjadi mantra untuk melewati malam.
“Kami ingin dua lagu ini jadi penanda awal yang jujur. Ini cerita pertama kami sebagai band, dan kami mulai dari suara-suara yang paling personal dan paling berisik di kepala kami sendiri,” papar Ido (Ridiansyah Riadhotulloh), Drummer Edenty.
Kedua lagu ini menjadi pembuka menuju album debut yang kini sedang dalam proses pengerjaan.
Beberapa track yang akan hadir di dalamnya antara lain “Mawar Karbon Monoksida” dan “Elitis 2.0,” melanjutkan eksplorasi tematik tentang alienasi, pemberontakan pasif, dan absurditas hidup urban.
Tentang Edenty
Edenty adalah band yang memadukan alternative dan elemen eksperimental dengan sentuhan nostalgia berbagai era. Dengan suara yang bergerak antara introspeksi melankolis hingga optimisme yang penuh pemberontakan, musik Edenty adalah sebuah perjalanan sonik yang menggema dalam diri para pelakunya.
Berakar pada tema pencarian jati diri, kerinduan, dan kompleksitas kehidupan, band ini menangkap emosi mentah dari perasaan terjebak di antara keraguan dan kejelasan, pemberontakan dan penerimaan, serta perasaan campur aduk antara pesimisme dan optimisme.
Terbentuk di Kota Bogor, Edenty terdiri dari:
– Bayu Syahputro (vokal)
– Catra Syahnur (gitar)
– Zaki Muhammad (keyboard/synth)
– Ridiansyah Riadhotulloh (drum)
Saat ini Edenty tengah menggarap album debut mereka.
Dengan tagline “Hang in there,” band ini ingin menjadi suara bagi mereka yang merasa tersesat, yang sedang mencari makna, atau yang hanya butuh pengingat bahwa mereka tidak sendirian.
