Dandelions Kembali Lantang! Dengan “Reformasi Dibajak” feat. Marsetio Hariadi Tuai Kritik Sosial Menggema Kuat

  • Bagikan

Dirilis bertepatan dengan atmosfer peringatan Hari Buruh, lagu ini mengangkat narasi getir tentang kondisi sosial-politik negeri: mulai dari pelanggaran HAM, pencemaran lingkungan, hingga janji-janji kekuasaan yang dilanggar.

Dibuka dengan pukulan drum yang tegas, distorsi gitar, dan monolog puitis, Reformasi Dibajak bukan sekedar lagu, tapi suara kolektif yang lantang dan relevan.

Dalam lagu ini, Dandelions berkolaborasi dengan penyair muda asal Surabaya, Marsetio Hariadi , yang mengisi bagian monolog dengan narasi puitis nan tajam. Karya seni visual digarap oleh josepmalangraya, seniman anggota sekaligus komunitas Keluarga Bunga , yang dikenal akan karya-karya visual bernuansa perlawanan.

“Di tengah kondisi negeri yang kian terjal, di sela praktik kesewenang-wenangan dan di antara moncong bedil yang mendongak pongah di hadapan demonstran, Reformasi Dibajak hadir sebagai respon kami terhadap situasi politik saat ini dan janji-janji pemerintah yang pernah ditepati,” papar Njet. S , vokalis sekaligus pionir Dandelions.

Reformasi Dibajak adalah sebuah kaleidoskop lanskap sosial-politik Indonesia yang getir dan menyayat. Lagu ini menjadi suara kolektif masyarakat yang kecewa dan geram terhadap janji-janji kekuasaan yang tak pernah ditepati.

Ketidakadilan masih begitu gamblang terlihat, mulai dari tragedi-tragedi pelanggaran HAM, perusakan lingkungan, hingga abainya negara terhadap rakyatnya.

Lagu ini dibuka dengan pukulan drum yang tegas, dilanjutkan dengan gitar penuh distorsi, menjadikannya bukan sekedar tembang, tapi ode pengiring kegetiran. Teriakan Njet menjadi pengingat keras bahwa nasionalisme dan cinta tanah air saja tidak cukup jika kenyataan dipenuhi luka.

 

Potongan Lirik:

“Institusi KPK diamputasi, apa bisa negeri ini bersih?”

“Janji tinggal janji…”

 

Monolog Marsetio:

“Api membakar penghidupan, orang utan, dan paru-paru bayi-bayi… Media menjadi penyiar utama pertunjukan sirkus kerajaan investasi bersama korporasi…”

 

Single ini sekaligus menjadi rilisan baru Dandelions setelah memindahkan seluruh katalog musik mereka ke akun digital baru “Musik Dandelions”, bekerja sama dengan Shockss Record sebagai mitra distribusi.

Sebelumnya, mereka telah merilis beberapa ulang lagu seperti “Story Biru”, “NGAH!”, dan “No Problem”.

 

 

Tentang Dandelions:

Didirikan pada tahun 2013, Dandelions dikenal dengan eksplorasi rock n’ roll berenergi tinggi, lirik yang sarat kritik sosial, dan semangat Flower Generation. EP “Mantra Sakti” (2016) dan album penuh “Anak-Anak Bunga” (2018) menandai kiprah mereka di kancah musik independen Indonesia.

 

Personel:

Njet.s – Vokal

Daniel – Bass

Qobus – Gitar

Rafzan – Gendang

Dengan fanbase bernama Keluarga Bunga yang kini beranggotakan lebih dari 200 orang, mereka terus menyuarakan semangat Fight with Flower.

Reformasi Dibajak (feat. Marsetio Hariadi) kini tersedia di Spotify, Apple Music, dan seluruh platform streaming digital.

  • Bagikan