Dua nama besar dalam lanskap budaya Indonesia – musisi legendaris Indra Lesmana dan resort pemenang penghargaan The Apurva Kempinski Bali – berkolaborasi dalam peluncuran Swara Apurva, sebuah komposisi musik yang terinspirasi dari filosofi sakral Bali, Dewata Nawa Sanga.

Mengakar kuat pada tradisi spiritual Bali, kolaborasi unik ini menjadi simbol esensi mendalam serta narasi yang kaya akan warisan budaya dan keanekaragaman hayati Indonesia.

Swara Apurva merupakan dialog harmonis antara kearifan tradisional dan inovasi kontemporer, menghadirkan pengalaman yang mendalam bagi para tamu dan bergema kuat di panggung internasional.

Diluncurkan sebagai sebuah inisiatif pasca perayaan ulang tahun ke-6, Swara Apurva menjadi backsound resmi bagi The Apurva Kempinski Bali, mewakili identitas dan menjadi bagian integral dari brand campaign tahun 2025 yang bertajuk ‘Powerful Indonesia to the World’. Terinspirasi dari filosofi Dewata Nawa Sanga, karya ini terdiri dari sembilan komposisi orisinal yang masing-masing merepresentasikan energi spiritual dan karakter budaya dari sembilan penjuru mata angin di Bali.

Para tamu akan merasakan komposisi Swara Apurva yang terintegrasi secara menyeluruh, memperkaya pengalaman mereka Ketika berada di sekitar area hotel. Sembilan komposisi tersebut dikurasi secara saksama dan akan diperdengarkan di berbagai area utama resor, seperti lobi, koridor, hingga kamar tamu yang didesain secara elegant. Selain itu, tersedia pula playlist personal yang terinspirasi dari sembilan arah mata angin Dewata Nawa Sanga, memungkinkan para tamu meresapi cerita budaya ini secara lebih mendalam selama menginap.

“Swara Apurva merefleksikan komitmen kami yang berkelanjutan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan warisan Indonesia kepada dunia,” ungkap Vincent Guironnet, General Manager The Apurva Kempinski Bali. “Melalui pengalaman imersif ini, kami bangga menghadirkan cerita-cerita Indonesia yang penuh makna, serta menampilkan kedalaman dan keahlian luar biasa dari budaya kita. Di The Apurva Kempinski Bali, kami terus merayakan keindahan, energi, dan tradisi Indonesia kepada khalayak global.”

Karier gemilang Indra Lesmana mencakup eksplorasi musiknya yang luas di berbagai genre musik mulai dari jazz, pop, rock progresif, kontemporer, ethno dan world music. Tonggak sejarah pentingnya antara lain sebagai artis Indonesia pertama yang merilis album international di Amerika Serikat pada tahun 1984, termasuk penampilannya yang revolusioner di Blue Note, Tokyo, yang menjadikannya seniman Indonesia pertama yang mewakili Indonesia di panggung jazz internasional dan konsernya bertajuk “Legacy Concert” yang melibatkan lebih dari 80 musisi termasuk orkestra yang memainkan komposisi multigenre miliknya. Momen ikonik ini mengukuhkannya sebagai duta budaya, menggabungkan warisan Indonesia dengan peran jazz kelas dunia. Melalui Swara Apurva, karya ke-103 sepanjang kariernya, Lesmana kembali memperluas warisannya dengan menghadirkan reinterpretasi modern atas musik tradisional Indonesia melalui perpaduan instrumen tradisional dan elemen musik global kontemporer.

Komposisi Lesmana menggabungkan beragam alat musik tradisional Indonesia seperti gamelan, rindik, jegog, suling, kendang, kecapi, angklung, sape, sulim, sasando, beserta lanskap suara flora dan fauna Indonesia dengan gaya musik internasional modern seperti piano dan string quartet. Perpaduan ini menciptakan perjalanan musikal multisensori yang menonjolkan kekayaan budaya Indonesia dan tetap relevan bagi pendengar global. Swara Apurva juga menampilkan keahlian para musisi lokal Indonesia serta mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap nadanya, mencerminkan harmoni dan keseimbangan alami yang menjadi inti dari filosofi Dewata Nawa Sanga.

“Terinspirasi dari filosofi sakral Dewata Nawa Sanga, Swara Apurva adalah komposisi kompleks dan penuh jiwa yang mencerminkan esensi spiritual Indonesia, unsur-unsur alamnya, serta kedalaman sejarah budayanya. Setiap nada dalam karya ini menggema dengan kekuatan identitas Indonesia, mengajak para tamu dan pendengar untuk masuk ke dimensi berbeda yang menyentuh hati dan jiwa,” ujar Indra Lesmana.

Pada tanggal 25 April 2025, Indra Lesmana tampil live di panggung the Apurva Kempinski Bali menandai rilisnya Swara Apurva dengan menampilkan tiga komposisi : “Prana”, “Shakti”, “Swasthya”. Penampilan Indra ini didukung oleh delapan musisi : Gustu Brahmanta ( drums dari Bali ), Indra Gupta ( acoustic bass dari Bali ), Emon Subandi ( kendang dari Bali ), Dayu Mang Ana ( voice dari Bali ), IB Byomantara ( chanting dari Bali ), Whan Setiyawan ( sampe dari Berau Kalimantan Timur ), Sopandu Manurung ( sulim dari Tapanuli ), Mahardhika ( sequencer dari Jakarta). Pertunjukan dibuka dengan sebuah tari kontemporer dengan musik dari karya Indra Lesmana Swara Apurva berjudul “Vishram” yang menampilkan sembilan penari wanita yang tergabung dalam komunitas teman tuli Kita Poleng.

Dua tema dari Swara Apurva : “Prana” dan “Shakti” kini dapat dinikmati di berbagai platform musik digital termasuk Spotify dan Apple Music, sementara pengalaman secara menyeluruh dari komposisi lengkap Swara Apurva hanya bisa dinikmati dan dirasakan secara eksklusif di The Apurva Kempinski Bali.

 

Tentang The Apurva Kempinski Bali

Berdiri di atas tebing megah Nusa Dua, dengan pemandangan Samudra Hindia yang menakjubkan dan taman tropis, The Apurva Kempinski Bali menawarkan lambang kemewahan tepi pantai. Resor bintang lima di Bali ini menampilkan dirinya sebagai teater terbuka yang megah, perwujudan keanggunan Indonesia.

Koleksi 465 kamar, suite, dan vila ikonik dipamerkan, dengan 60% akomodasi memiliki kolam renang pribadi. Dari wisata kuliner yang unik dan perawatan spa tradisional hingga ruang pertemuan yang luas dan kapel yang memikat, The Apurva Kempinski Bali adalah panggung spektakuler tempat pengalaman yang dikurasi menjadi kenyataan.

 

Tentang Kempinski : Didirikan pada tahun 1897, Kempinski Hotels merupakan grup hotel mewah tertua di Eropa. Warisan Kempinski yang kaya akan layanan pribadi yang sempurna dan keramahtamahan yang luar biasa dilengkapi dengan eksklusivitas dan keunikan propertinya. Saat ini, Kempinski Group mengoperasikan 80 hotel dan tempat tinggal di 34 negara dan saat ini memiliki lebih dari 41 proyek bergengsi yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Setiap hotel bintang lima mencerminkan kekuatan dan keberhasilan merek Kempinski tanpa melupakan warisannya; masingmasing hotel memberikan kualitas yang diharapkan tamu dari Kempinski sambil merangkul tradisi budaya lokasinya.

Portofolionya terdiri dari properti bersejarah, hotel gaya hidup perkotaan pemenang penghargaan, resor yang luar biasa, dan tempat tinggal bergengsi.

Kempinski merupakan anggota pendiri Global Hotel Alliance (GHA), aliansi merek hotel independen terbesar di dunia. www.kempinski.com & www.ghadiscovery.com

Back To Top
copyright © dapurletter 2025