Sajama Cut Kembali dengan Single Baru “Homili/Menatap Wajah Tuhan” Menuju Album Keenam

  • Bagikan

Setelah lima tahun sejak album Dewa Sigma yang sukses mengukuhkan kembali posisi mereka di kancah musik Bahasa Inggris indie Indonesia, Sajama Cut resmi merilis single terbaru secara digital pada 25 April 2025 berjudul Homili/Menatap Wajah Tuhan.

Single ini tersedia secara digital mulai hari ini dan menjadi pembuka era baru menuju perilisan album keenam mereka, yang dijadwalkan hadir pada pertengahan tahun 2025.

Homili/Menatap Wajah Tuhan menghadirkan nuansa musik baru Sajama Cut: melodi melankolis berpadu aransemen rock antemik, dengan lirik khas yang tetap puitik namun kini lebih emosional, dan mudah dirasakan.

Lagu ini menceritakan tentang pergulatan batin di tengah budaya modern yang menuntut ambisi tanpa henti, serta pencarian makna kebahagiaan dalam kemudahan.

Mengutip vokalis dan frontman Sajama Cut, Marcel Thee, lagu ini adalah salah satu dari sekian ‘doa dan pujian sekuler’ yang akan banyak ditemui di album mendatang.

Dibuka dengan barisan lirik “ Neraka yang kau takuti/bersemi dalam hati/menuntun, merayakan dirinya ”, lajang ini dengan gamblang menawarkan kenyataan emosional dan personal yang dirasakan banyak orang. Lagu ini begitu relevan dan manusiawi: Siapa yang tidak pernah merasa tersiksa dan terperangkap dalam pikirannya sendiri?

“Setiap lagu baru kita adalah bentuk pengalaman dan harapan kesembuhan diri, yang gue komunikasikan bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga buat semua yang mendengarkan Sajama Cut,” ujar Marcel.

” Akuilah, hidup ini derita, dan kita menang dengan melihat kilas-kilas keindahan yang nyata, menyimpan bahagia seutuhnya ,” nyanyi Marcel di bagian chorus.

“Buat gue , lirik itu sangat terbuka menyatakan bahwa kebahagiaan yang nyata itu selalu hadir dalam bentuk yang sederhana dan ‘biasa’. Kita tersiksa oleh pemikiran, ambisi, dan keinginan untuk sesuatu yang lebih, sampai lupa melatih diri untuk berbahagia bahkan dengan sedikit saja yang kita raih,” jelas Marcel.

Visual untuk era baru ini diperkuat melalui grafis karakter kartun lucu tapi rusak , atau ‘lucu tapi dirusak”, menggambarkan semangat untuk mempertahankan keindahan di tengah kerasnya dunia.

Sebagai bagian dari kampanye perilisan, Sajama Cut mengajak para “Cult”—sebutan untuk pendengar setia mereka—untuk mengikuti interaksi khusus melalui nomor kontak yang diumumkan di media sosial, memberikan kesempatan eksklusif mendengarkan potongan lagu dan menerima pesan video langsung dari band.

Album keenam dari Sajama Cut ini, kelak akan diterbitkan di bawah bendera Bojakrama Press , sebuah label rekaman independen asal Surabaya. Septian Dwi Satria, salah satu anggota dari Bojakrama Press mengatakan bahwa di album ini, Sajama Cut adalah bukti bahwa kendati mereka adalah band lama, namun tak pernah terjebak dalam jeruji estetik masa lalu.

Salah satu yang menarik perhatian kami, dan memutuskan untuk merilis album ini adalah eksperimentasi tanpa henti dari Sajama Cut. Mereka menolak untuk bermain ‘aman’, dan tetap pembohong dalam eksplorasi musikalitas. Tanpa kehilangan jati diri mereka, yang begitu melekat dengan lirik-lirik puitik nan samar, khas Sajama Cut,” kata Septian.

“Bagi kami, pencapaian estetik di album ini begitu terdengar prima, segar, dan mengejutkan.”

Homili/Menatap Wajah Tuhan juga akan didukung dengan video lirik garapan Aidil Akbar, yang menampilkan animasi minimalis dari cover single ini.

 

 

Tentang Sajama Cut

Meledak pada era musik independen awal tahun 2000-an, Sajama Cut (SC) adalah sebuah ikon musik indie rock di indonesia.

Dengan banyak hits seperti ‘Less Afraid’ ‘Fallen Japanese’ ‘Paintings/Pantings’ ‘Alibi’ ‘Adegan Ranjang 1981 ❤️ 1982’ ‘Lautan yang Memeluk Cermin’ ‘Twice (Rung the Ladder)’ dan lainnya, band yang dikepalai Marcel Thee ini memberikan pengaruh besar pada banyak musisi kontemporer. Terbukti dengan ramainya pengisi album ‘You Can Be Anything You Want – A Tribute to Sajama Cut’ yang berisi 30 musisi besar, termasuk Lomba Sihir, Sal Priadi, Ade Paloh, Polka Wars, Neonomora, Bottlesmoker, dan Polyester Embassy.

SC telah merilis 5 album yang banyak mendapatkan pujian dari khalayak dan kritisi musik dalam dan luar negeri. Mereka telah berpartisipasi di beberapa soundtrack dan kompilasi album, termasuk di antaranya film “Janji Joni” dan juga “JKT: SKRG” yang legendaris.

Album-album SC telah masuk list-list album terbaik di tahun rilisnya serta dekade 2000 dan 2010-an.

Album kelima SC, ‘Godsigma’, masuk dalam daftar album terbaik 2020 oleh banyak media seperti Pophariini, The Jakarta Post, Vice, Nylon, Koloni Gigs, Rolling Stone, Jeurnals, dll.

Sejak tahun 2023, Sajama Cut beranggotakan Marcel Thee (vokal, multi-instrumentalis), Arta Kurnia (Bass), Aldrian Risjad (Gitar), Dewandara Danishwara (Gitar, Keys), Daniel Hasudungan (Synth, Piano), Adam Rinando (Drums, Synth) dengan bantuan Tenna Handarini pada vokal latar di panggung live.

  • Bagikan