Teknologi AI bisa Lakukan ‘Deepfake’ Cover Lagu

Founder Center of Cyberlaw & Digital Transformation Fakultas Hukum UNPAD, Ahmad M. Ramli mengatakan, artificial intelligence (AI) mampu melakukan deepfake meng-cover lagu.

Hasil produksi cover lagu yang dilakukan AI itu, dinilai jauh lebih bagus.

“AI digunakan tidak hanya digunakan menghasilkan lagu baru. Tapi juga bisa melakukan deepfake meng-cover lagu, dan memproduksi lagu menjadi bagus,” kata Ahmad saat menjadi pembicara dalam acara dialog berjudul ‘Penganugrahan Karya AI – Sudah Waktunyakah?’, di Gedung LPP RRI, Jakarta, Selasa (13 Agustus 2024).

Ahmad pun membeberkan, data statistik milik Dito Music Research pada tahun 2023. Data tersebut menyebutkan, 60 persen musisi independent 2023 memanfaatkan AI untuk produksi.

“Namun, sebenarnya hanya 70 persen menggunakan AI untuk menciptakan lagu. 77 persen artis menggunakan AI untuk desain sampul kreatif, 66 persen menggunakan AI untuk kegiatan mixing,” katanya.

Kemudian, ia membeberkan, sebanyak 62 persen musisi memanfaatkan AI untuk produksi musik.

Yakni, seperti membantu merancang, menyusun musik desain dan lainnya.

“Manfaat AI sebenarnya banyak sekali untuk membantu kita seperti cepat dan akurat. Terlebih, menghemat waktu dan biaya,” ujarnya.