Maraknya aksi perundungan atau bullying ini pun menjadi perhatian bagi Anang dan personel band Atartick lainnya. Kepeduliannya terhadap hal tersebut, katanya Anang, band Antartick merilis sebuah video musik ‘Take Me Higher’. Video musik ‘Take Me Higher’ diketahui dirilis berselang 3 tahun setelah merilis album pertama ‘The Lone White Wolf’.
Anang, gitaris band Antartick mengaku pernah menjadi korban perundungan di sekolahnya. Melalui lagu ‘Take Me Higher’, jelas Anang, sebagai bentuk menyerukan menolak terhadap tindak perundungan.
‘Take Me Higher’ ialah sebuah lagu yang dibalut dengan aransemen rock modern yang groovy. Sehingga, ‘Take Me Higher’ menjadi pembuka album yang sarat dengan lecutan semangat dan keberanian.
Kemudian, menurut Helvi (bass), tindak bullying tidak hanya terjadi secara langsung, namun juga terjadi di media sosial. Fenomena ini semakin meresahkan.“Seseorang seringkali menggunakan anonimitas untuk menghina, merendahkan, dan mengintimidasi orang lain dengan kata-kata kasar, gambar, atau pesan yang merusak. Tindakan bullying di media sosial bisa sangat merugikan, karena dapat menyebabkan stres, depresi, bahkan memiliki efek jangka panjang pada kesejahteraan mental korban,” kata Helvi.
“Semakin hari semakin marak pemberitaan mengenai bullying dan tidak sedikit korban yang nekat mengakhiri hidupnya. Yuk kita beri dukungan untuk korban bullying dimanapun mereka berada. Aku tahu kalian hebat,” sambungnya.
Melalui lagu ini, Joean Lasta (vokal) mengatakan bahwa Antartick ingin menyuarakan kepada semua orang yang merasa jadi korban bullying, bahwa kalian tidak sendiri.