Troubadour adalah profesi penghibur yang menggubah dan menyanyikan alunan musikal nan puitis. Namun, alih-alih bercerita dalam ruang fiksi retorik layaknya troubadour klasik, LAS! menceritakan kegalauan nyata yang mereka alami dalam melalui proses pencarian jati diri pribadi maupun kolektif sebagai nand.
Segenap rangkuman ingatan yang terkumpul, telah LAS! tuangkan ke dalam album penuh ketiga bertajuk “21st century troubadour” yang dirilis dan “Whiskey Cola” menjadi pembuka episode terbaru dalam karir mereka.
Whiskey Cola menjadi kaleidoskop proses pendewasaan dalam berkarya. Lagu yang tidak lagi bercerita tentang tegur sapa di koridor sekolah atau rangkulan manja di tangga fakultas, akan tetapi bercerita mengenai rasa kehilangan di saat usia sudah mulai mapan.
Lebih jauh tentang Whiskey Cola, single ini menceritakan proses coping mechanism yang dilalui ketika kita mengakhiri sebuah hubungan. Terlalu lama bersedih hanya akan membuat hidup semakin kecut. Cope and move on.
Whiskey Cola ditulis bersama-sama dengan Bob dan Diaz berbagi tugas menangani departemen lirik. LAS! selalu memberi perhatian ekstra untuk penulisan lirik. Perbendaharaan kata yang luas menjadi karakter lagu-lagu mereka.
Ditambah lagi keengganan untuk mengulang bait yang sama dalam sebuah komposisi, mereka punya habit untuk menulis lebih dari 6 bait yang berbeda untuk lagu LAS!.
A bit of overkill? Maybe. But you can’t argue that improvement is always better than perfection.
Dibalut eksplorasi musikal yg membuat LAS! tetap terdengar relevan dengan detil-detil menyenangkan tanpa harus peduli dengan koridor genre yang membingungkan itu.
Estetika pop punk ditimpali riff country?
Kenapa tidak?
LAS! Sendiri band yang sudah dibentuk dari tahun 2016 di kota Pontianak dengan beranggotakan BOB GLORIAUS (GITAR, VOCAL), DIAZ MRAZ (DRUMS), CEP KOBRA (BASS) dan AGAZ (GITAR).