Red Voqus utarakan “Broken Dolls” Bukan Sekadar Lagu, Melainkan Seruan Perlawanan Yang Selama Ini Bungkam Dalam Kesakitan
Band grunge asal Jakarta, Red Voqus, resmi merilis single terbaru mereka yang berjudul “Broken Dolls”, sebuah lagu emosional yang menyerukan perlawanan terhadap perundungan (bullying) dan mengangkat tema tentang transformasi dari korban menjadi sosok yang berani melawan.
“Broken Dolls” bukan sekadar lagu, melainkan seruan perlawanan bagi mereka yang selama ini bungkam dalam kesakitan.
Lagu ini menggambarkan perjalanan batin seseorang yang selama ini dianggap lemah, rusak, dan tak berdaya — seperti “boneka Tuhan yang patah” — namun akhirnya menemukan kekuatan dalam dirinya untuk bangkit dan melawan.
Dengan riff berat, atmosfer suram namun penuh emosi, dan lirik yang tajam, “Broken Dolls” hadir sebagai anthem pemberontakan dalam sunyi, cocok untuk siapa pun yang pernah merasa tak didengar atau tak dihargai.
“Kami ingin lagu ini menjadi suara bagi mereka yang pernah merasa tertindas, diremehkan, atau dilukai. Kita semua pernah berada di titik paling rendah, dan dari sanalah kekuatan sejati bisa muncul,” ujar Alit, vokalis Red Voqus.
Broken Dolls sudah tersedia di berbagai platform streaming digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music.
Tentang Red Voqus
Red Voqus adalah band stoner grunge asal Jakarta, Indonesia, yang terbentuk pada tahun 2016. Band ini terdiri dari empat personel:
Alit: Gitar dan vocal, Gian: Gitar, Wino: Bass dan Dicoy: Drum
Mereka menggabungkan berbagai selera musik untuk menciptakan aliran grunge 90-an yang dipengaruhi oleh band-band seperti Soundgarden dan Alice in Chains.
Red Voqus telah merilis beberapa lagu, termasuk “Blind Woman Tears” dan “Nothing Is Silence” pada tahun 2018, serta “Sanctuary” pada tahun 2019.
Pada tahun 2020, mereka merilis single berjudul “Heresy”.
Lagu-lagu mereka dikenal dengan perpaduan gitar yang kuat, ritme drum yang energik, dan vokal yang emosional, menciptakan pengalaman mendalam bagi pendengar. Red Voqus terus berkomitmen untuk mengeksplorasi dan mengembangkan musik rock di Indonesia.
