Ratrace rilis Single “Sonic Incantation” Sebagai Perayaan Mereka Akan Musik

Band crossover asal Jakarta, Ratrace, baru saja merilis single terbaru mereka yang berjudul “Sonic Incantation”, sebuah tembang perayaan atas momen pelarian-pelarian kecil dari rutinitas menjemukan khas kelas pekerja, yang mereka lakukan lewat musik.

Berisikan personil dari Thrashpit dan Catastrophe, band-band yang mengakar kuat pada pergerakan kancah thrash gelombang kedua di Jakarta, Ratrace melanjutkan perjuangan dalam memainkan musik penuh dengan riff-riff cepat nan keji khas thrash metal serta attitude yang minim basa-basi khas hardcore punk. Musik yang mereka fungsikan sebagai pernyataan.

Dalam single ini, Ratrace menyuarakan kehidupan para personilnya, kaum menengah kelas pekerja di Jakarta, yang memilih musik sebagai pelarian atas kehidupan rutin yang monoton, tantangan-tantangan dalam dunia pekerjaan, serta permasalahan-permasalahan baru yang mereka alami dalam kehidupan dewasa.

Ditampilkan dengan kasar dan tanpa ampun, vokal yang lugas, hentakan drum yang rapat dan bergemuruh, riff thrash metal tanpa henti, dibalut dalam nada dan suasana yang chaos dari suara gitar yang selayaknya gergaji mesin, menciptakan sebuah rapalan mantra yang akan membawa pendengar ke alam lain di mana intensitas metal dan hardcore berpadu sebagai gerakan pembebasan instan.

“Lagu ini adalah upaya personal untuk menegaskan kembali bahwa kami memilih musik sebagai sebuah acungan jari tengah terhadap rutinitas sehari-hari.

Bagaimana kami melakukan perayaan kecil-kecilan agar dapat terkoneksi kembali kepada jati diri kami, setelah terasing setiap harinya dari jam 8-5, bahkan lembur, dengan cara sesederhana bermain gitar butut di kamar, ngeband, atau sekadar nyetel Bolt Thrower dengan volume maksimal”, jelas Aditya Rachmanto selaku gitaris, co-composer, dan penulis lirik single tersebut.

“Kami ingin menggambarkan cara kami menggunakan musik, khususnya thrash metal, sebagai mantra magis yang kekuatannya dapat menghancurkan rantai kejemuan yang kami alami, dan membawa kami ke alam lain yang penuh kemerdekaan. Biarpun sesaat, biarpun sesat. Ya, setidaknya hidup bukan hanya untuk bayar tagihan.”

Proses produksi single ini sendiri dioperasikan dengan cara, kolaborator, dan pendekatan yang baru bagi para personilnya. Direkam sepenuhnya oleh Auliya Akbar (Amerta, Rassuk, Avhath) di NoiseLab Studio, lalu proses post-production ditangani oleh Gilz (Dirty Ass, The Regards) di Rumah Musim Dingin.

Sebagai sentuhan akhir, artwork sampul dikerjakan oleh loveyousinceday1 (Chain Circuits) serta logo baru dibuat oleh Bharata Danu (yang baru saja menyelesaikan artwork untuk legenda punk asal Swedia, Wolfbrigade, untuk versi rilis ulang album debut mereka, “Progression/Regression”).

Dengan rilisnya single ini, Ratrace tengah mempersiapkan debut album penuhnya.