Pesta Bebas Berselancar (PBB) di tahun 2025 Akan Kembali Comeback Rayakan Pestanya di Bogor
Pesta Bebas Berselancar (PBB), pada tanggal 18 Januari 2025 resmi mengumumkan “comeback” di Bogor, melalui sebuah acara yang tak biasa: First Release dengan perayaan sederhana namun penuh sukacita di Warung Pecel Lele Berkah yang terletak di Jl. Dadali III, Bogor.
Acara ini pun dihadiri dengan sejumlah stakeholder, kolektif, dan rekan media yang selalu hadir mengiringi berjalannya festival musik Pesta Bebas Berselancar. Meski sederhana, acara ini terlaksana dengan seru dan meriah.
Acara dibuka dengan sambutan Hadroh dari Tim Hadroh Miftahul Falah, cibinong dan doa bersama untuk kelancaran Pesta Bebas Berselancar 2025.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab (QnA) bersama Banok sebagai Project director, Naba sebagai Project Officer/Communication Director dan Adit sebagai Festival Commissioner dari Pesta Bebas Berselancar. Sesi tanya jawab tersebut dimulai dengan tema yang akan dibawa pada tahun ini, “Selamat Hari Raya”.
“Selamat Hari Raya itu sebetulnya doa dan harapan kita, harapan Pesta Bebas Berselancar ini selalu jadi perayaan, selalu menjadi hari raya untuk semua warga-warga terutama Bogor dan sekitarnya” ucap Naba sebagai Project Officer sekaligus Communication Director dari Pesta Bebas Berselancar. Ia juga menyampaikan “Kita ingin menunjukkan kalau selamat hari raya itu, bisa dilakukan lewat tempat sederhana. Gak melulu tentang kebesaran, kemewahan. Bahwa selamat hari raya pun bisa dilakukan di tempat Pecel Lele Berkah.”
Diferensiasi PBB tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya, Banok, Project Director PBB menyebutkan “di tahun ini tuh ada dua panggung, seperti biasa panggung Sekjen dan Berselancar, yang dimana itu udah identitas PBB sendiri, dan ada satu panggung kolaborasi. Mungkin di-spill sedikit, namanya itu Dermaga Berisiiik”, Lalu, sesuai dengan tema “Selamat Hari Raya”, pastinya akan ada kejutan-kejutan menarik yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya untuk para audiens PBB ‘25.
Banok selaku Project Director juga mengumumkan deretan musisi ternama yang katanya menjadi wishlist resmi PBB 2025. TRIAD ft. Husein & Aldi Taher, Tulus, Juicy Luicy, Raisa, Bernadya, Hindia, Ebiet G. Ade, Bimbo, Sal Priadi, Perunggu, Efek Rumah Kaca, JKT48, FSTVLST, Young Lex, Seringai, Kunto Aji, Reality Club, The Mentawais, The Jeblogs, Whisnu Santika, Wijaya80, dan Tipe-X. “ini line up – line up yang coba kita kejar dan coba kita wujudkan di PBB ‘25” katanya.
Tidak hanya seputar line up, informasi spesial sebagai tanda First Release PBB 2025 juga ada pengumuman penjualan karcis Gelombang 1 yang akan mulai dijual pada hari Minggu, 19 Januari 2025 pukul 13.00. “tiket ini untuk pelajar, mahasiswa, kalian yang kaya ntar aja belinya, jangan sekarang belinya, nanti aja kalian beli yang mahal ya” ucap Naba, Project Officer dan Communication Director PBB.
Sebelumnya, PBB sudah memposting Serangan Fajar atau istilah yang dipakai PBB untuk penjualan tiket gelombang awal yang diadakan secara tiba-tiba dengan kuota yang sangat terbatas. Postingan tersebut membuat audiens bertanya-tanya, karena tanggal yang diberikan tidak hanya satu tanggal namun empat tanggal! “jadi background-nya, kenapa kita ngga ngasih satu tanggal itu balik lagi ke tema yang disebutkan, kita pengen liat audiensnya sendiri itu pengen tanggal berapa. Dan balik lagi PBB kan pengen jadi perayaan orang Bogor kan, bukan sekedar dateng liat line up terus pulang kan. bahkan kalau ditanya kita di Pakansari atau engga, balik lagi ke temen-temen masih mau di Pakansari apa enggak” ucap Adit, selaku Festival Commissioner.
Membahas mengenai tantangan tiap tahunnya dan cara improvement tantangan tersebut, bagi Adit selaku Festival Commissioner, adalah bagaimana caranya bisa menikmati sesuatu yang baru tapi tidak bertentangan dengan skema adaptif. “Setiap tahun kita coba memperkenalkan sesuatu yang fresh. Tahun pertama kita coba memperkenalkan crowd surf, secara lebih luas. Tahun kedua, kita merambah ke yang lebih unik. kalau temen-temen tau disini kita kemarin coba mendatangkan band legenda Bogor, Cause. Kita coba pulangkan lagi kesini, ke Bogor dan bahkan kita bawa hiphop di tahun kedua, untuk menikmati itu semua bahwa tantangan terbesarnya adalah untuk mengenalkan kalau musik ngga itu-itu aja” ucapnya.
Sesi tanya jawab ditutup dengan penyebutan harapan untuk PBB ‘25 selaku Project Director, Project Officer, dan Festival Commissioner PBB. “Festival bisa dinikmati oleh semua kalangan. Itu juga kenapa tiket kita bergelombang-gelombang, kita menyesuaikan dari kalangan-kalangan lain. Sama sedikit spill-spill aja buat kalian, kita coba rumuskan, karena kemarin banyak yang bawa keluarga, kita lagi coba nagaimana mengusung Pesta Bebas Berselancar, yang ada crowdsurf-nya, tapi tetep family friendly.” ucap Adit selaku Festival Commissioner.
Naba, Project Officer dan Communication Director mengatakan, “kalau dari target dan keinginan kita, pastinya kita akan menyediakan seperti area anak, untuk bermain anak-anak disitu, dimana itu juga family friendly, area non smoking dan lainnya.”. Lalu, menurut Banok selaku Project Director pribadi, besar harapannya industri kreatif di Bogor dan sekitarnya bisa ikut berkembang. “Harapannya kita bisa tumbuh bareng-bareng, bisa memberikan kebahagiaan, bisa memberikan keseruan dengan acara masing-masing.” ucapnya.
Setelah sesi tanya jawab, First Release PBB ‘25 ditutup dengan makan pecel ayam dan pecel lele bersama rekan-rekan media, stakeholder, dan kolektif ditemani penampilan meriah DJ set oleh Dewa dengan bernyanyi bersama audiens yang hadir.
Perayaan yang sederhana dan intimate namun penuh makna ini akan menjadi langkah awal PBB di tahun 2025, dalam mempersiapkan ‘kembalinya’ di Bogor sekaligus menjadi upaya dalam menciptakan antusiasme yang tinggi di kalangan audiens yang selalu menantikan kehadiran PBB di setiap tahunnya.