ATSEA Rilis “Staying Up”: Soundtrack Tengah Malam Tentang Rindu dan Jarak

  • Bagikan

ATSEA kembali hadir lewat “ Staying Up ”, sebuah track lo-fi melankolis, diambil dari sesi lama album Strange Predicament yang sempat terbengkalai dan kini akhirnya siap dirilis kembali pada 18 Juli lewat Kolibri Rekords.

Didorong oleh kegelisahan yang perlahan mereda, lagu ini terdengar bagai kenangan yang nyaris terlupakan. Bertekstur kasar, buram dan hangat seperti lampu malam di pojok kamar.

“Staying Up” lahir di sebuah rumah di Vancouver yang dihuni sepuluh orang, tempat Omar Prazhari membangun studio kecil di dalam kamarnya dan menghabiskan hari-hari dengan eksperimen menggunakan loop pedal pinjaman. “Loop ini yang paling tidak bisa di tebak,” cerita Omar.

“Lagu ini ngingetin gue sama masa-masa LDR yang berat banget. Jarak 12 jam tuh gila sih, banyak hari di mana gue maksa diri buat begadang biar bisa ngobrol.” Rasa lelah dan rindu itu terasa di komposisinya: loop-loop tenang yang berjalan pelan seperti pikiran larut malam, seringkali tak jernih karena kurang tidur dan kerinduan yang tak kunjung selesai.

Ditulis antara tahun 2015-2016 sebagai kelanjutan dari Bleak Tropics, album Strange Predicament merekam masa di mana ATSEA mulai goyah dan akhirnya terpecah. Satu per satu anggota band pergi, Omar ditinggal sendirian, dan ia pun kembali melanjutkan penulisan lagu yang tidak sempat selesai.

Bertahun-tahun kemudian, ia menemukan kembali file-file WAV itu di hard drive lama dan menyerahkannya ke kolaborator lamanya, Alfath Arya, untuk diracik ulang. Hasilnya adalah kumpulan lagu yang rapuh tapi menenangkan. Instrumental, sinematik, dan terasa intim.

 

 

Tentang ATSEA

ATSEA sebuah proyek kamar tidur dari musisi Omar Prazhari pada usia 19 tahun di Vancouver, BC. Kini, satu dekade kemudian, Omar telah kembali ke Jakarta, membawa pulang rekaman-rekaman berfidelitas rendah tentang jarak dan rumah.

  • Bagikan