Lost Wave Record ingin Kenalkan Fuisee bertajuk “Pagar-Pagar Pikiran”

Lost Wave Records merupakan label berbasis independen asal Jakarta yang dibentuk pada kuartal tahun 2024.

Awal terbentuknya Lost Wave bermula dari sang pemilik label, Wan Fadla, memiliki keinginan untuk merilis band-band yang ia temui dan sangat menggugah ketika pertama kali mendengar rilisan mereka.

Beberapa diantaranya cenderung nama-nama underrated dalam kancah musik lokal.

“Ya, saya banyak menemukan band-band dengan musik dan komposisi yang sangat apik. Dan kebanyakan sangat cocok dengan selera musik saya pribadi. Saya sangat suka beberapa jenis musik yang memiliki karakteristik wall of sound, penuh modulasi, distorsi sana-sini, penuh harmoni dan ‘ngawang’. Seperti alternative rock beserta turunannya, khususnya shoegaze dan dreampop. Lalu indie-pop dan sebagainya,” ujar Wan.

Lost Wave Records baru merilis salah satu grup dreampop asal Bandung, Buff legum, dalam format kaset pita dan digital di awal tahun 2024. Untuk sekelas label yang masih berumur jagung penjualan fisiknya lumayan baik, format fisik habis terjual dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Metode pengenalan yang digunakan pun masih menggunakan etos prinsip pertemanan dan “mulut ke mulut”.

“Saya percaya metode ini masih akan tetap bekerja dan relevan sampai kapanpun, walau hari ini banyak yang menggunakan platform digital untuk hal tersebut. Karena saya selalu memberikan beberapa band yang akan dirilis oleh label ini kepada orang-orang terdekat yang menurut saya capable dan memiliki kapasitas dalam bidang musik untuk melihat respon mereka, jika responnya baik maka saya akan lebih memantapkan diri untuk merilis band tersebut,” Wan menjelaskan.

Untuk rilisan selanjutnya pun tidak ada patokan waktu yang konkrit karena banyak pertimbangan untuk merilis sebuah band. Mulai dari proses scouting hingga penilaian pribadi.

Bahkan proses berburu roster pun tak melulu di jenis musik yang disebutkan di awal.

“Ya, Lost Wave tidak menutup kemungkinan untuk merilis beberapa band diluar spektrum tersebut. Ya, misal suatu saat akan merilis band-band psychedelic rock, baroque-pop, jazz, bahkan post-metal atau doom metal sekalipun? Who knows? Dan kami pun tidak hanya berfokus pada band-band dari kota-kota besar. Banyak band dari pinggiran yang memiliki kualitas musik yang sama bagusnya dan layak mendapat spotlight lebih,” tambahnya.

Related with slowly

dapurletter © 2025