Setelah sukses luar biasa dengan single “Bunga Maaf” , The Lantis kembali menghadirkan karya terbaru berjudul “Ambang Rindu” .
Pencapaian lagu fenomenal “Bunga Maaf” , yang telah 119 juta kali diputar dan digunakan dalam lebih dari 1 juta menyajikan konten konten di media sosial The Lantis pada level kesenian yang lebih matang, berkembang melalui segi pertunjukan langsung maupun proses kreatif, terutama dalam penulisan lirik. Lantis kerap berhasil menuangkan sesuatu yang sulit diungkapkan menjadi umpan-umpan yang menarik dan penuh makna.
Sebagai grup musik yang terdiri dari Giri Virandi (Giri), Ravi Rinaldy (Ravi), dan M. Rifky Dzaky Fauzan (Ojan) , The Lantis sering mengangkat tema unspoken generation —generasi yang sering merasa “terlupakan” atau “kesepian” di antara dominasi Generasi Baby Boomer dan Generasi Milenial . Karya-karya mereka kerap mengangkat hal-hal terpendam yang banyak dirasakan orang, namun jarang atau sulit dibahas, termasuk dalam lagu “Ambang Rindu” .
“Ambang Rindu” Sendiri bercerita tentang pergolakan batin seseorang yang hatinya masih terikat pada masa lalu-nya. Lagu ini menggambarkan bagaimana kita sering mengabaikan suara hati yang sebenarnya paling jujur, hingga akhirnya hanya memikirkan pikiran kita sendiri.
“Gak ada yang sempurna, dan tidak apa-apa. Hidup itu tentang belajar lebih yakin, dapat kejelasan pelan-pelan. Gapapa kok kalau lo bingung—gue juga pernah di sana. ‘Ambang Rindu’ ini tentang suara hati yang sering kita diamkan, padahal dia justru paling jujur. Kita berharap lagu ini bisa nemenin lo yang lagi bingung, semoga bisa sedikit banyak menghadirkan rasa nyaman di segala ketidaknyamanan yang ada.” — Giri (Sang Lantis).
Dengan nuansa retro-pop khas mereka, “Ambang Rindu” juga terinspirasi oleh musisi legendaris seperti Chrisye dan Dewa 19.
Lagu ini memiliki struktur lirik yang tidak biasa, berbeda dari kebanyakan lagu pop pada umumnya.
Yang unik, lagu ini diciptakan secara spontan hanya dalam satu jam , menunjukkan kimia kuat antar anggota band sehingga proses kreatifnya terasa begitu alami dan mengalir begitu mudah-nya. Pada lagu ini, ikut juga kolaborator dalam penulisan dan menyusun lagu yaitu Krisna Trias & Giant Prayash Trinanda.
“Kita ketemu satu jam, udah bisa nemuin lirik dan notasi utama, walaupun lagu ini utama-nya dari pengalaman Giri, tapi gue dan Ojan gampang sih memahami perasaan itu dan bisa ikut ngerasain, jadi nuangin-nya pun ngalir aja semua” – ucap Ravi, Sang Lantis.
Walaupun gaya dari setiap anggota band berbeda-beda, mulai dari Giri dengan gaya yang nyeleneh dan blak-blakan , Ravi yang lebih terlihat dingin di luar tapi sebenarnya mudah didekati dan pemikir, lalu Ojan yang lebih pendiam dan membawa energi canggung yang punya pesona Sendiri, mereka membuat sebuah sinergi yang unik dan memiliki karisma tersendiri yang disatukan atas kecintaan mereka terhadap musik.
Kedepannya, The Lantis berkomitmen untuk terus berkembang dan menghadirkan karya-karya yang relevan, unik, dan jujur.
Jadi, sudah siap dengerin “Ambang Rindu”? Sekarang Ambang Rindu sudah bisa didengarkan di platform digital. Untuk pengalaman yang lebih lagi, visualisasi dari lagu Ambang Rindu juga akan tayang pada 25 april pukul 3 sore.
Tentang LANTIS;
The Lantis merupakan Band Indie Pop Indonesia yang dibentuk pada tahun 2020. Anggotanya terdiri dari Giri (Bass & Vokal), Ravi (Gitar & Vokal), dan Ojan (Gitar). Mereka menghadirkan perpaduan musik indie pop retro dan modern, terinspirasi oleh The Beatles, Arctic Monkeys, Naif, dan The Changcuters.
Album perdana mereka, Pilot (2021), memuat lagu “Lampu Merah” yang menjadi viral secara global pada akhir tahun 2023. Album kedua, Pancarona (2024), lahir “Halo Jakarta” yang masuk memenangkan AMI Awards dalam kategori Duo/Grup/Kolaborasi Alternatif Terbaik.
Rilisan terbaru mereka, “Bunga Maaf” (2024), kembali membawakan momen viral global, menempati posisi #2 di Spotify Daily Chart Indonesia dan posisi #6 di Spotify Daily Chart Malaysia.