JAMAL, band punk rock asal Malang, baru saja melepas single terbaru berjudul “Hey, Juwita!” sebagai pemanasan dari EP yang akan rilis di pertengahan tahun ini.
Lewat lagu ini, kami ingin menunjukan sisi lain dari jatuh cinta—bukan yang manis atau romantis, tapi yang liar, cepat, dan penuh obsesi.
“Hey, Juwita!” diambil dari kisah nyata—pengalaman teman dekat kami yang jatuh cinta seketika saat melihat perempuan cantik muncul di tengah kerumunan gigs. Bukan sosok yang berusaha cari perhatian, tapi secara alami menguasai ruangan. Bukan sekedar cantik—dia ancaman.
Dengan sound punk yang mentah, cepat, dan keras, serta sentuhan garage rock yang bising dan urakan, lagu ini meledak sebagai pelampiasan hasrat yang nggak bisa dibendung. Cinta yang digambarkan di sini bukan logis, tapi lebih kaya lagi kena guna-guna.
Visualnya pun nggak asal jadi. Kami kolaborasi dengan dua artist visual, @tekateky dan @___bhisink, yang berhasil membawa nuansa mistis dan magis ke dalam cover single ini.
Simbol Semar Mesem dan Buluh Perindu yang biasanya lekat sama cerita pengasihan, mereka hidupkan lagi dengan sentuhan visual modern yang bikin elemen mistik terasa lebih relevan dan ngena.
“Hey, Juwita!” mereka pilih untuk menjadi peluru dari EP yang nanti akan rilis dipertengahan tahun—rilisan yang ngebahas emosi-emosi remaja yang liar, mentah, dan kadang nggak bisa dijelasin.
Buat mereka, lagu ini bukan cuma soal cinta, tapi teriakan tentang perasaan yang terlalu besar buat ditahan sendiri.
Single “Hey, Juwita!” sudah dapat didengarkan di semua platform streaming digital.
Bersiaplah, karena kalian akan tersihir dengan pesonanya.
Tentang JAMAL
JAMAL adalah band punk rock asal Malang yang terbentuk di lingkungan kampus. Diisi oleh Radityo Wicaksono (vokal & gitar), Evan Kusuma (drum), dan Ariel Yeriko (bass), JAMAL memulai langkahnya dari panggung UKM musik. Musik mereka membawa semangat punk yang mentah, cepat, dan keras, dipadukan dengan lirik tentang kegelisahan dan emosi remaja yang liar, meledak, tapi tetap jujur.
Secara musikal, JAMAL dipengaruhi oleh band punk era lama dan baru, seperti Descendents, Rancid, hingga The Chats. Dari sana mereka meramu gaya bercerita yang personal dan lugas, dengan sedikit humor dan banyak energi. Menghasilkan riff gitar kotor, vokal catchy, dan tempo yang cepat. Mereka sudah merilis dua karya—Akil Baligh dan Gadis Tragis. Nama mereka mulai dikenal di skena lokal setelah beberapa kali menjadi band pembuka untuk band-band seperti Dongker, The Jeblogs, dan Eleventwelfth saat main di Malang.