Taruk merilis single “Bersulang Sampai Mati” Lagu ini disebut-sebut menjadi tonggak baru bagi band hardcore asal Bandung itu. Bersama single ini, Taruk akan mengenalkan warna baru musik mereka di masa mendatang, yang boleh jadi belum pernah terdengar dari materi-materi lagu yang selama ini mereka mainkan. Dengan karyanya mereka menandai peralihan musikalitas Taruk yang telah memulai kariernya lewat “Berapi-api,” di akhir 2018.
Karel (vokal), Bobby (gitar), Rian (gitar), Boy (bas), Adul (drum), membentuk Taruk dengan baluran eksperimentasi hardcore punk dan metal dari doktrin DS-13, Converge, Dissection, Entombed, From Ashes Rises, hingga Motley Crue.
“Bersulang sampai Mati” menggelontorkan permainan gitar yang cepat, dentuman bas tanpa henti, hingga notasi drum “bupp-u-dupp-u-du” ala d-beat klasik.
“Di luar musik yang sama saja, ‘Bersulang sampai Mati’ adalah rekap petualangan Taruk dengan embel-embel hardcore punk tulen. Mungkin Taruk masih akan menganut prinsip yang sama, tetapi kami akan bertransformasi ke arah yang lebih keras dan kompleks,” kata Bobby.
Single “Bersulang sampai Mati” menjadi pelantang bahwa Taruk masih bergairah setelah album Bara dalam Lebam dilansir pada 2021 lalu. Rentang waktu antara dua karya ini tak lepas dari padatnya jadwal manggung mereka sepanjang 2022. Proses menggodok materi baru pun dicecar di tengah kesibukan tampil.
Di tengah kepungan musik cepat, Taruk kerap menyisipkan pesan agar hidup tak mudah rapuh. Saat kegelapan mutlak tak terelakkan, yang tersisa hanya upaya diri agar mampu bertahan melaluinya.
Di single “Bersulang Sampai Mati,” Taruk sudah melampaui sejumlah siasat untuk bertahan hidup. Kini, mereka menularkan manifesto bahwa setiap perjuangan kecil selayaknya dimaknai sebagai pencapaian berharga.