Album Dead Vertical Tancapkan Infeksi dalam “Infecting The World”

Dead Vertical memang cukup mencuri perhatian dalam dua tahun belakangan. Ini semenjak mereka memutuskan reinkarnasi menjadi trio dan mulai mematangkan konsep musiknya. Juga saat Dead Vertical didapuk sebagai pembuka konser Napalm Death di Jakarta, setahun lalu.

Publik pun mulai merapatkan gairahnya kepada band yang baru-baru ini diklaim sebagai ‘the best metal band 2008’ oleh majalah Rolling Stone Indonesia. Derajat band asal timur kota Jakarta ini seakan lompat ke level berikutnya. Hingga label Rottrevore tidak membiarkan BoyBleh dkk melaju sendirian dan langsung menawarkan kontrak rekaman. Trio mesin gerinda itu kemudian berputar kencang menghasilkan Infecting The World.

Sebuah album berisi 22 nomor yang dieksekusi secara optimal dengan panduan sound-engineer Toteng [Forgotten] di studio Bintang 41 Bandung.

Well, sebenarnya apa yang dimainkan oleh Dead Vertical bukanlah hal baru atau kejutan di scene musik tanah air. Jauh sebelumnya sudah ada Noise Damage atau Extreme Decay yang juga memainkan musik serupa.

Hanya saja kali ini Dead Vertical mampu mengemasnya lebih baik. Terutama dalam kualitas sound yang lebih modern. Mereka juga tampak lebih serius dan punya ambisi untuk berkembang. Secara musikal, grindcore seperti yang dimainkan Dead Vertical memaksa kita untuk bernostalgia dengan Napalm Death, Repulsion, Phobia, atau Brutal Truth.

Padat, singkat, dan tepat. Karakter grindcore yang murni dengan sesekali ada groove yang membanting. Setiap lagu mengalir dalam durasi pendek dan lantang menyerukan topik sosial/politikal yang kritis. Tapi sayangnya lirik-lirik mereka terkesan agak mediocre.

Terlalu umum, biasa dan tipikal. Penuh kalimat yang sudah seringkali kita baca dalam rekaman-rekaman grind/punk yang lain. Jika saja BoyBleh dkk bisa mengemas bahasa lirik yang lebih variatif pasti hasilnya akan lebih menarik. Selain itu, english grammar yang mereka pakai juga rasanya perlu diperbaiki [atau mungkin hanya salah cetak?!].

Oya, mendengarkan album ini nyaris seperti berada dalam sebuah pub musik keras di kota metropolis yang lengkap dengan sajian disc jockey. Ada suasana ‘party’ dalam rekaman yang diawali dan diakhiri oleh sampling dari DJ Winky.

Ini suatu pendekatan yang cemerlang – baik secara kemasan, musikal, maupun relasi. Dari pengalaman ini, Dead Vertical sedikit banyak ikut merevisi metode umum yang biasa berlaku baku di kalangan scene grindcore tanah air. Bahwa musik grindcore juga bisa tampil maksimal dan berkualitas.

Menepis segala kesan sederhana, apa adanya, atau minimalis. Tanpa harus merasa dibatasi oleh jargon-jargon usang yang kadangkala justru menghalangi kreatifitas. Sebab Infecting The World diharapkan bisa menambah rasa optimis di benak para grinders tanah air. It’s all grind in the new faith!… [lucifersam]

Leave a Comment