Seperti karya-karya sebelumnya, single ke-11 berjudul “Kuhidup Dalam Setiap Kesederhanaan” tercipta berkat kontemplasi Yusuf and Beny.
Keberangkatan penciptaan single ini bermula dari kehidupan sehari-hari Yusuf and Beny yang serba sederhana. Cerminan yang jelas tergambar dalam diri serta bagaimana ia berpandang.
Yusuf and Beny percaya, dalam setiap kesederhanaan pasti segalanya akan tercukupi. Dapat diartikan pula sebagai urip narimo lan semeleh. Artinya hidup penuh syukur menerima pemberian dan berserah diri kepada Sang Pencipta.
“Lagu ini juga ku jadikan pegangan, kitab, dan pondasi dalam menjalani hidup kedepannya. Karena aku merasakan bagaimana proses bermusikku, sederhana tetapi harus tetap kuat dan bagaimana caranya bisa seimbang antara berkarya dan bertahan hidup. Sekalipun bermain musik di pinggir jalan di luar konsep Yusuf and Beny, berapa pun yang didapat, percaya saja itu cukup,” kata Yusuf and Beny.
Dalam proses berkaryanya, Yusuf and Beny masih menggunakan metode yang sama. Yaitu melakukan penciptaan dan perekaman lagu secara mandiri selama tiga bulan dengan alat minimalis yang dipinjam dari beberapa kawan.
Berbeda dari lagu-lagu sebelumnya, kali ini Yusuf and Beny mencoba membuat artwork sendiri.
Menyusul album pertama yang dirilis pada 19 Mei 2022 lalu, single ini akan masuk ke dalam album kedua di mana saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Rencananya akan ada 8-10 lagu yang terisi pada album berikutnya.
Mengisi track awal pada album kedua, single “Kuhidup Dalam Setiap Kesederhaan” sudah tersedia di berbagai platform digital seperti Spotify, Deezer, Amazon, Apple Music, dan Youtube. Harapan atas kemunculan single terbaru ini, dapat didengarkan banyak orang dan melekat di hati pendengar.
Yusuf and Beny sendiri dikenal sebagai musisi one man band dengan menggunakan instrumen sape dayak, ditambah bass drum, tambourine, bar chimes dan maracas.
Sejauh ini, karya yang dihasilkan musisi asal Kota Surakarta, Jawa Tengah ini bertemakan kedamaian, perenungan-perenungan, serta tentang kehidupan.